KPM dan E-Waroeng Merasa di Tindas Oleh Pihak Ketiga Ngaku Korda, Simak Pengakuan Jujurnya

BATU BARA | kliksumut.com – Kelakuan pihak pihak tak bertanggungjawab di Kabupaten Batu Bara yang memanfaatkan rakyat miskin untuk meraup keuntungan ratusan juta perbulan bukan isapan jempol.

Bacaan Lainnya

Pengelola e-waroeng dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang selama ini tertindas dan merasa dibodoh-bodohi mulai berani menyuarakan uneg-unegnya.

Investigasi wartawan di beberapa e-waroeng dan KPM di Kecamatan Sei Balai, Sabtu (4/4/20) menguatkan dugaan penyimpangan dan intervensi penyaluran bantuan sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Pengelola e-waroeng terus terang mengaku bahan sembako atau pangan yang masuk ke e-waroeng dipasok oleh pihak yang mengaku Korda dari kabupaten.

Baca juga : Pak Zahir, Tolong Basmi Vampire Penghisap Darah Warga Miskin Batu Bara, KPM Menjerit

Pengelola juga mengakui bahan pangan terong dan tempe yang saat dipasok sidah mulai membusuk.

Pengelola e-waroeng yang mengaku bernama Animar, juga di Kecamatan Sei Balai membenarkan pemasok bahan pangan ke e-waroeng mengaku Korda dari Kabupaten.

Diakuinya juga Korda menjanjikan akan mengganti bahan pangan yang tidak layak konsumsi karena telah busuk.

Menjawab wartawan, Animar mengatakan setiap KPM memiliki saldo Rp. 200.000. Dengan saldo tersebut KPM menerima 15 Kg Beras, 2 potong tempe, 10 butir telur dan 1/2 Kg Terong.

Demikian pula seorang penerima KPM di Sei Balai berinisial Zur menyatakan kekesalannya atas mutu bahan pangan seperti tempe yang membusuk.

Zur berharap kedepan pemerintah dapat mengganti bahan pangan yang cepat busuk dengan bahan lain seperti gula putih dan minyak goreng.

Sedangkan terkait harga bahan pangan yang dikatakan Rp 200.000 perpaket, Zur berharap agar mereka tidak dibodoh-bodohi.

“Sebodoh-bodohnya orang kan tau nilai yang Rp. 200.000 dengan yang didapat. Masa ndak tau itungannya,” ucap Zur lirih.

Baca juga : Gempar, Bupati Batu Bara Harus Kroscek Oknum Dinas Sosial di Duga Pangkas Jatah Warga Miskin

Warga yang kurang mampu berharap agar kasus ini harus diungkap siapa dalangnya, agar kedepan keluarga miskin di Batu Bara tidak menjadi sapi perah para manusia licik dan serakah. (Plk)

Pos terkait