Harga Emas Melejit Tembus US$ 3.375 per Troy Ons, Dolar AS Ambruk dan Ketidakpastian Global Jadi Pemicu

harga emas hari ini, harga emas naik, penyebab harga emas naik, emas 5 Juni 2025, dolar AS melemah, ketegangan Rusia Ukraina, ISM Services PMI turun, The Fed, konflik dagang AS China
Foto: emas gold. (CNBC)

KLIKSUMUT.COM | JAKARTA – Harga emas dunia kembali melonjak, didorong oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Berdasarkan data Refinitiv, pada perdagangan Rabu (5/6/2025), harga emas tercatat di level US$ 3.375,42 per troy ons, menguat 0,7% setelah sempat anjlok 0,8% sehari sebelumnya.

Penguatan ini berlanjut tipis pada Kamis pagi (6/6/2025) pukul 06.40 WIB, di mana harga emas naik 0,01% ke US$ 3.375,79 per troy ons.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Harga Emas Anjlok Usai Dolar AS Menguat, Pasar Cemas Jelang Panggilan Trump-Xi

Dolar Melemah, Emas Makin Mengilap

Lonjakan harga emas salah satunya dipicu oleh pelemahan dolar AS. Pada perdagangan Rabu, indeks dolar (DXY) tercatat jatuh 0,44% ke level 98,78. Melemahnya dolar membuat emas menjadi lebih murah dan menarik bagi investor global yang menggunakan mata uang selain dolar.

“Sektor jasa AS, yang menyumbang dua pertiga dari perekonomian, mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam setahun. Hal ini menjadi pendorong utama kenaikan harga emas, meski sebelumnya logam mulia ini sempat mengabaikan data ketenagakerjaan ADP yang lemah,” ungkap Tai Wong, analis logam senior.

Data terbaru dari ISM Services PMI menunjukkan penurunan ke angka 49,9 pada Mei 2025, dari 51,6 di bulan April. Angka ini jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 52 dan menandakan kontraksi moderat di sektor jasa, memperkuat kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi AS.

Ketidakpastian Geopolitik Dorong Minat ke Aset Safe Haven

Selain faktor ekonomi, ketegangan geopolitik turut memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe haven. Konflik yang berlangsung antara Rusia-Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, serta dinamika dagang antara AS dan China meningkatkan kekhawatiran pasar.

“Ketidakpastian global yang meningkat telah mendorong investor kembali ke emas. Meskipun reli ini terjadi cepat, masih banyak ruang untuk kenaikan harga,” ujar Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist di RJO Futures.

Presiden AS Donald Trump juga memperkeruh suasana setelah menyebut Presiden China, Xi Jinping, sebagai mitra yang “keras dan sulit diajak berunding”. Beberapa hari sebelumnya, Trump menuduh Beijing mengingkari kesepakatan pencabutan tarif.

Sebagai respons, Washington menggandakan tarif impor baja dan aluminium, serta menyerukan agar negara mitra dagang segera memberikan tawaran terbaik demi menghindari beban tarif lebih tinggi.

Pasar Tunggu Data Ketenagakerjaan dan Langkah The Fed

Seluruh perhatian pasar kini tertuju pada laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Jumat ini. Data ini akan menjadi petunjuk penting arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) ke depan.

Dalam situasi suku bunga rendah dan ketidakpastian tinggi, emas cenderung mencatat performa yang lebih baik. Sebagai aset pelindung nilai, emas tetap menjadi pilihan utama saat volatilitas pasar meningkat.

Ancaman Baru dari Rusia dan Ukraina

Di sisi geopolitik, ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali memanas. Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan akan adanya respons atas serangan drone Ukraina ke pangkalan udara Rusia. Hal ini diungkapkan dalam percakapan telepon dengan Presiden Trump, sebagaimana dilansir BBC.

“Presiden Putin menyampaikan dengan sangat tegas bahwa ia akan merespons serangan terbaru terhadap pangkalan udara Rusia,” ujar Trump.

Kendati belum ada konfirmasi resmi dari pihak Kremlin, Moskow sebelumnya menyebut opsi militer masih terbuka sebagai langkah balasan.

BACA JUGA: Harga Emas Antam Terbang Tertinggi dalam 3 Minggu, Tembus Rp1,94 Juta per Gram!

Trump sendiri memperingatkan bahwa komunikasi tersebut tidak akan langsung membawa perdamaian antara Rusia dan Ukraina, memperjelas bahwa ketegangan ini belum akan mereda dalam waktu dekat.

Emas Tetap Jadi Pilihan di Tengah Guncangan Global

Dengan melemahnya dolar, data ekonomi AS yang buruk, dan ketegangan geopolitik yang meningkat, harga emas diperkirakan akan terus mendapat dukungan sebagai aset pelindung nilai. Investor disarankan untuk mencermati arah kebijakan The Fed dan perkembangan konflik internasional, yang bisa menjadi pendorong utama fluktuasi harga emas dalam waktu dekat. (KSC/CNBC)

Pos terkait