MEDAN | kliksumut.com – Teriknya sinar matahari tak membuat surut semangat warga Kota Medan berjuang untuk mendaftarkan diri mereka sebagai penerima Bantuan Sosial Tunai (BTS) dari Pemko Medan.
Pada Rabu (13/5/2020), terlihat di depan Kantor Dinas Sosial di Jalan Pinang Baris Medan, ratusan warga Medan mendaftarkan diri mereka kepada petugas Dinas Sosial. Namun, sangat disayangkan, para warga sudah tidak lagi memperdulikan Protokol Kesehatan (sesuai Perwal), dengan menjaga jarak dan menggunakan masker. Mereka malah berdesakan untuk bisa mempercepat urusan mereka.
Kehadiran ratusan warga Kota Medan itu agar bisa didata sebagai penerima bantuan sosial (bansos) tunai (BST) senilai Rp 600 ribu/KK dimulai dari bulan April-Mei-Juni (bantuan terdampak Covid-19) dari Pemerintah Pusat (APBN).
Meski Petugas Dinas Sosial dan petugas Kepolisian terus mengimbau masyarakat yang datang untuk tidak berdesakan dan segera kembali setelah data diserahkan, tetap tidak dipedulikan warga.
Baca juga : Pemko Medan Akan Salurkan Bantuan Tahap 2 Minggu Depan
“Jangan ada yang merapat tanpa pakai masker, segera pulang ke rumah setelah data diberikan, tidak ada penyerahan sembako di sini,” kata petugas Kepolisian yang bertugas dilokasi, melalui pengeras suara.
Seorang warga Kecamatan Medan Sunggal, Erni, datang ke Kantor Dinas Sosial agar dirinya bisa terdata dan terdaftar sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) Covid-19. Dirinyapun menyerahkan foto copy KK dan KTP kepada petugas Dinas Sosial Pemko Medan.
“Katanya pendataan BST ini untuk bansos yang Rp.600 ribu per bulan untuk per KK dari bulan April-Mei-Juni,” ujarnya, dan menambahkan, di mana ada informasi pembagian sembako pasti saya datangi, karena saat ini memang lagi susah,” tuturnya.
Jemput Bola
Anggota DPRD Medan dari Partai Hanura, H Hendra DS, sangat menyayangkan sikap Pemko Medan, seharusnya Pemko Medan bisa menjemput bola agar tidak terjadi hal seperti itu.
“Luar biasa kacaunya. Harusnya Pemko Medan jemput bola untuk pendataan bansos dengan memanfaatkan Kepling sebagai ujung tombak. Mereka bisa mengupdate data warganya dan mengumumkan nama penerima bansos tunai (BST) di Kelurahan, sehingga yang belum terdata bisa terlihat,” sebutnya.
Menurutnya, dikhawatirkan kondisi seperti di Kantor Dinsos Medan tersebut akan memperluas penyebaran virus Corona. Pihaknya juga masih menunggu data penerima bansos dari Plt Wali kota Medan.
Baca juga : Pemko Medan Harapkan Bantuan Pemprovsu
“Kita berharap kerumunan massa di Kantor Dinsos Medan tak terulang lagi. Karena sama saja dengan mengabaikan Perwal. Artinya, jangan kita yang buat, kita pula yang melanggar. Sepertinya tak ada management untuk pendataan ini. Yang kita khawatirkan, yang tak menerima bantuan nanti akan menimbulkan gejolak baru,” tegas H Hendra DS.
Sementara, Kadis Sosial Kota Medan, Endar Sutan Lubis, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, hingga berita ini diturunkan tak ada jawaban.(cu)