MEDAN | kliksumut.com – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengunjungi beberapa lokasi terkait sarana dan prasarana pendukung pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) Dinas Koperasi dan UKM. Kehadirannya mendorong agar keberadaan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) bisa dihidupkan setiap hari sepanjang tahun.
Hal itu disampaikan Wagub Musa Rajekshah saat mengunjungi Balai Latihan Koperasi (Balatkop) serta UPT Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di lokasi PRSU Jalan Gatot Subroto Medan, Senin (5/7). Turut hadir di antaranya mantan Sekdaprov Sumut R Sabrina, para pelaku usaha, mewakili Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) Medan, serta didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Suherman bersama jajaran.
Pada kunjungan itu, Wagub melihat beberapa hal penting yang bisa dilakukan untuk memajukan perekonomian masyarakat melalui pengembangan UKM. Adapun di gedung bagian depan PRSU sebagai PLUT Dinas Koperasi dan UKM Sumut tersebut, terdapat berbagai stan berisi produk kerajinan yang dipamerkan sekaligus dijual. Selain itu, di lantai 2 terdapat aula yang sebagian digunakan sebagai tempat konsultasi oleh dinas tersebut, untuk pelaku usaha.
BACA JUGA: Menteri Lingkungan Hidup Ceko dan Wagub Sumut Bahas Peluang Kerja Sama
“Gedung ini sudah baik, dihadirkan produk-produk dari Sumut, berupa kerajinan. Secara tampilan, bagus, tetapi kurang banyak (jumlah dan jenis). Jadi kalau sudah banyak, ini bisa jadi tempat pemasaran. Jadi kita mau pemerintah, melalui Dinas Koperasi dan UKM membantu pemasaran dari UKM dan pengrajin,” ujar Wagub.
Begitu juga keberadaan PRSU yang terdiri dari 33 stan atau paviliun masing-masing kabupaten/kota, masih dimanfaatkan atau dibuka saat momentum Pekan Raya selama satu bulan. Sedangkan 11 bulan lagi, hampir tidak digunakan sama sekali. Sehingga menurut Wagub, keberadaanya bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan UKM di setiap paviliun yang ada.
Meskipun PRSU tidak dapat disamakan dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang menampilkan berbagai kebudayaan Nusantara, namun setidaknya dapat memberikan gambaran tentang 33 kabupaten/kota yang ada. Serta fokus kepada produk kerajinan dan UKM.