Ini Klarifikasi Sampoerna Academy Soal Pemecatan Siswanya

Ini Klarifikasi Sampoerna Academy Soal Pemecatan Siswanya
SAMPOERNA ACADEMY MEDAN: Bangunan sekolah Sampoerna Academy Medan. (FOTO: Ist)

LAPORAN: Redaksi
EDITOR: Ahmad Zulfikar Sagala

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Sampoerna Academy Medan akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi terkait pemberitaan pemecatan siswanya. Pemberitaan pemecatan seorang siswa Sampoerna Academy Medan sempat mewarnai media massa, pasca orangtua siswa tidak terima atas kebijakan pihak sekolah.

Bacaan Lainnya

“Sampoerna Academy menyadari betapa pentingnya kesehatan psikologis anak dalam menghadapi situasi yang kompleks. Kami berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan setiap siswa kami, dan hal ini menjadi pertimbangan utama dalam menanggapi pemberitaan yang ada,” ujar perwakilan Corporate Communication Sampoerna Academy, Akbar Sugema Allutfi, Jumat (2/8/2024).

Akbar menyatakan, klarifikasi ini dikeluarkan setelah Sampoerna Academy Medan memperhatikan dampak negatif dari pemberitaan terkait pemecatan siswanya. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil mempertimbangkan dampaknya terhadap individu atau anak di bawah umur yang terlibat.

BACA JUGA: Sosialisasi PHBS EMP Gebang di Sekolah Ar-Rahman Tanjungpura

“Sebagai institusi pendidikan, kami sangat memahami pentingnya melindungi identitas dan kesejahteraan psikologis anak-anak. Kami yakin bahwa pemberitaan yang tidak tepat dan situasi yang terjadi saat ini dapat mempengaruhi kondisi psikologis anak tersebut di masa depan,” papar Akbar.

Namun, Sampoerna Academy Medan sangat menyayangkan adanya pemberitaan yang semakin liar, tendensius dan melibatkan berbagai pihak yang tidak berkepentingan, sehingga esensi dan fakta sebenarnya menjadi kabur.

“Oleh karena itu, Sampoerna Academy Medan merasa perlu untuk melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan yang tidak benar terkait Sampoerna Academy,” sebut Akbar.

Akbar menyatakan, keputusan mengeluarkan siswa bersangkutan merupakan keputusan yang bijaksana, berdasarkan bukti, dan memprioritaskan lingkungan sekolah yang kondusif.

BACA JUGA: Diknas Medan Gagal Mediasi Sampoerna Academy, Rion Arios: Jangan Paksakan Aturan yang Korbankan Siswa

Keputusan untuk tidak melanjutkan proses penerimaan terhadap siswa kelas 8 tersebut dilakukan dengan sangat seksama dan melalui berbagai pertimbangan yang melibatkan bukti dan fakta yang kuat. Beberapa hal terkait keputusan ini adalah:

1. Tidak dilanjutkannya proses penerimaan siswa yang bersangkutan terkait perilaku yang tidak sesuai dan menyalahi nilai sekolah. Adanya perselisihan dan berujung pada insiden kekerasan verbal dan pengancaman melibatkan yang bersangkutan dan berpotensi membahayakan siswa lain. Ini bertentangan dengan nilai-nilai yang diusung oleh Sampoerna Academy.

2. Secara administratif, surat pemberitahuan penghentian proses pendaftaran murid dan juga berisikan komitmen Sampoerna Academy untuk mengembalikan seluruh dana pembayaran uang sekolah telah kami kirimkan. Surat ini sudah diterima oleh orang tua yang bersangkutan, namun dari pihak orangtua sampai saat ini belum mengirimkan nomor rekening untuk proses pengembalian dana. Dengan demikian, status yang bersangkutan di Sampoerna Academy sudah jelas tidak dapat dilanjutkan dan bukan merupakan siswa Sampoerna Academy.

BACA JUGA: Lepas 5.500 Mahasiswa KKN, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Harapkan Bisa Percepat Pengembangan Masyarakat

3. Sampoerna Academy tetap pada keputusannya untuk tidak melanjutkan penerimaan siswa baru di sekolah terkait perilaku yang bersangkutan tidak sesuai dengan nilai sekolah. Sekolah menimbang ⁠pembinaan karakter yang bersangkutan agar dapat dilakukan secara skala prioritas oleh lingkungan terdekat yang bersangkutan, dalam hal ini orangtua/wali murid. Terutama memperhatikan situasi sekolah yang kondusif untuk proses belajar mengajar. Sekolah juga berharap bahwa keputusan ini juga bisa menjadi momen pembelajaran dan refleksi bagi yang bersangkutan, sehingga diharapkan peristiwa dan perilaku yang berpotensi bahaya tidak terulang dan bereskalasi di kemudian hari.

“Kami berharap, klarifikasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai situasi ini dan menjawab kesimpangsiuran berita yang mungkin timbul,” tutup Akbar. (KSC)

Pos terkait