Kelangkaan BBM di Sangkal Pemerintah Inggris

Kelangkaan BBM di Sangkal Pemerintah Inggris
Mobil-mobil antre panjang untuk mengisi bensin di Redbourn, Inggris (25/9).

INGGRIS | kliksumut.com Pemerintah Inggris melalui Menteri Urusan Transportasi Inggris Grant Shapps hari Minggu (26/9/2021) menuduh kelompok-kelompok angkutan darat telah menciptakan “situasi yang direkayasa” dan bersikeras memastikan tidak adanya kelangkaan bahan bakar di Inggris.

Dikutip kliksumut.com dari voaindonesia.com bahwa pernyataan itu disampaikan Shapps ketika sejumlah pengendara yang frustrasi akibat terjebak dalam kemacetan lalu lintas karena sepertiga kendaraan terus antri untuk bisa mendapatkan BBM.

Shapps mengatakan kepada penyiar Sky News Inggris bahwa “ada banyak bahan bakar” di Inggris dan ia mendesak para pengemudi untuk hanya mengisi BBM “jika mereka perlu.”

BACA JUGA: Jadi Model Barbie, Pakar Vaksin Inggris Sulit Membayangkan

Bacaan Lainnya

Industri pengangkutan mengatakan Inggris kekurangan puluhan ribu pengemudi truk karena beragam faktor, termasuk pandemi virus corona, angkatan kerja yang menua, dan eksodus pekerja asing setelah keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Aturan-aturan imigrasi pasca Brexit membuat warga negara Uni Eropa tidak lagi dapat tinggal dan bekerja tanpa visa di Inggris, seperti yang biasa mereka lakukan ketika Inggris masih merupakan anggota blok perdagangan itu.

Perusahaan truk telah mendesak pemerintah Inggris untuk melonggarkan aturan imigrasi sehingga lebih mudah merekrut pengemudi dari seluruh Eropa.

BACA JUGA: Perdana Menteri Inggris Serukan G7 Vaksinasi Dunia Sebelum Akhir 2022

Pemerintah Inggris mengatakan akan mengeluarkan 5.000 visa berdurasi tiga bulan untuk semua pengemudi truk mulai Oktober ini dan 5.500 lainnya untuk pekerja di bidang unggas.

Tetapi tetap pada desakan semua bahwa dalam jangka panjang, para pekerja Inggris harus dilatih untuk mau bekerja sebagai pengemudi, dan bahwa perusahaan-perusahaan transportasi bersedia memulihkan kondisi kerja dan meningkatkan gaji untuk mempertahankan para pekerja ini. (voa)

Pos terkait