
MEDAN | kliksumut.com – Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara menilai, buruknya sistem koordinasi di internal Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, menjadi penyebab lambannya hasil swab test anak 12 tahun warga Medan yang menjadi pasien dalam pengawasan (PDP).
Ekses dari lambannya hasil swab keluar, anak berinisial T yang mulai diisolasi sejak 4 Mei lalu, masih diisolasi, padahal dalam kondisi sehat.
Hasil swab test pertama anak berinisial T, pada 6 Mei lalu menunjukkan dirinya negatif Covid-19. Namun untuk keluar dari isolasi, seorang PDP harus menunjukkan negatif Covid-19 dalam dua kali swab test.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara (ORI Sumut) Abyadi Siregar menyatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Dirut RS Pirngadi dr Suryadi Panjaitan terkait nasib anak tersebut. Menurutnya, sampai saat ini RS Pirngadi belum menerima hasil swab test kedua.
Baca juga : Ombudsman Pertanyakan Lambatnya Hasil Tes Swab Anak PDP Dikeluarkan
“Alur pemeriksaan adalah, pihak Dinkes datang ke RS Pirngadi ambil spesimen pasien. Lalu dibawa ke Laboratorium RS USU. Hasilnya, RS USU menyerahkan ke Dinkes, baru diserahkan ke pihak RS Pirngadi,” ungkap Abyadi, Rabu (27/5/2020).
Sebelum berkoordinasi dengan pihak RS Pirngadi, Ombudsman sudah terlebih dahulu mempertanyakan kepada laboratorium RS USU Medan terkait hasil swab anak tersebut. Ketika itu, pihak laboratorium RS USU meminta bantuan agar pihak RS Pirngadi Medan berkoordinasi dengan Dinkes Sumut terkait hasil swab test anak berinisial T itu.
“Jadi, tadi kami (Ombudsman-red) sudah menyampaikan agar pihak RS Pirngadi segera berkoordinasi dengan Dinkes Sumut. Bisa langsung ke dr Aries. Permintaan itu, saya sampaikan langsung kepada Dirut RS Pirngadi melalui telepon,” ujarnya.
Melihat kasus lambannya keluar hasil swab test tersebut, Abyadi menilai ini hanya terkait kurang baiknya sistem koordinasi di GTPP Covid-19 Sumut.
“Kalau koordinasinya bagus, saya kira hasil swab ini tidak lama keluarnya. Sebab, Sumut kan sudah punya alat PCR yang memeriksa swab. Sementara, reagensia juga sudah didatangkan ke Sumut beberapa hari lalu. Jadi, apalagi masalahnya? Berarti kan cuma soal koordinasi?” tanyanya.
Abyadi mengharap agar GTPP Covid19 Sumut segera memperbaiki sistem kerjanya. Kasihan masyarakat Sumut yang sudah begitu lama dihantui wabah pandemi covid -19 ini. “Karena itu, segera maksimalkan operasionalisasi alat PCR yang ada di RS USU. Dengan begitu, Sumut akan bisa segera mengatasi pandemi corona ini,” pungkasnya.
30 LAPORAN
Lambatnya keluar hasil swab test anak ini, merupakan 1 dari 30 laporan pengaduan terkait covid yang masuk ke Posko Pengaduan Covid Ombudsman RI.
Baca juga : Soal 5 Dokter Mundur, Ombudsman RI Minta Pemko Sidimpuan Serius Tangani Covid-19
Dari 30 laporan terkait Covid-19 yang masuk ke ORI Sumut itu, mayoritas adalah laporan masyarakat menyangkut distribusi bantuan sosial, yakni 86 persen. Sedangkan 10,3 persen adalah laporan terkait keuangan dan 6,8 persen terkait layanan kesehatan. (cu)