Harga Emas Sedikit Naik Usai Tertekan Data Tenaga Kerja AS, Analis Prediksi Bakal Tembus US\$3.900

harga emas hari ini, harga emas naik, penyebab harga emas naik, emas 5 Juni 2025, dolar AS melemah, ketegangan Rusia Ukraina, ISM Services PMI turun, The Fed, konflik dagang AS China
Foto: emas gold. (CNBC)

KLIKSUMUT.COM | JAKARTA – Harga emas dunia kembali menunjukkan sinyal kebangkitan pada awal perdagangan pagi ini, Senin (9/6/2025), setelah sempat tergelincir cukup tajam akhir pekan lalu. Pemicunya? Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang melebihi ekspektasi pasar, memicu penguatan dolar AS dan menekan logam mulia.

Berdasarkan data dari Refinitiv, harga emas dunia ditutup melemah sebesar 1,3% pada Jumat (6/6/2025), turun ke level US\$3.309 per troy ons. Namun pada perdagangan awal hari ini pukul 05.47 WIB, harga emas berbalik arah naik tipis 0,1% ke level US\$3.312 per troy ons.

BACA JUGA: Harga Emas Melejit Tembus US$ 3.375 per Troy Ons, Dolar AS Ambruk dan Ketidakpastian Global Jadi Pemicu

Dolar AS Menguat Usai Data Pekerjaan Dirilis

Penurunan harga emas pada akhir pekan lalu tak lepas dari penguatan indeks dolar AS (DXY), yang terdorong setelah laporan ketenagakerjaan terbaru menunjukkan tambahan 139.000 pekerjaan di bulan Mei, melampaui estimasi para ekonom yang hanya memproyeksikan 126.000.

Namun, revisi ke bawah pada data April sedikit menahan euforia pasar. “Kejutan positif dari data ketenagakerjaan memang mendongkrak dolar, tapi pasar masih dibayangi kekhawatiran perlambatan ekonomi AS secara keseluruhan,” ujar seorang analis dari Menafn.com.

Gejolak Ekonomi dan Geopolitik Dorong Emas Kembali Diburu

Meskipun sempat tertekan, emas mulai mendapat angin segar pagi ini. Ketidakpastian global yang masih tinggi—mulai dari potensi resesi ekonomi AS, kebijakan suku bunga The Fed, hingga konflik dagang AS-Tiongkok yang belum menemukan titik terang—membuat investor kembali melirik emas sebagai aset safe haven.

Situasi semakin diperkeruh dengan hubungan yang memanas antara Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla, Elon Musk, yang sempat memicu kegelisahan di pasar. Meskipun ketegangan kini mereda, pelaku pasar masih berhati-hati.

Sementara itu, perbincangan penting antara Trump dan Presiden China Xi Jinping yang sangat dinanti-nantikan, belum memberikan hasil konkret terkait lanjutan negosiasi dagang kedua negara. Tenggat waktu awal Juli yang semakin dekat menambah ketegangan di pasar global.

Prospek Harga Emas 2025: Bisa Tembus US\$3.900?

Para analis dan ahli strategi global kini mulai mengungkap pandangan bullish terhadap emas. Menurut laporan yang dikutip dari Menafn.com, emas berpotensi mencetak rata-rata harga tertinggi tahun ini di kisaran US\$3.210, dengan peluang untuk menguji level psikologis baru di US\$3.900 per troy ons.

“Dengan tekanan inflasi yang masih ada, ketidakpastian arah kebijakan moneter, dan meningkatnya ketegangan geopolitik, emas tetap menjadi lindung nilai yang paling menjanjikan,” tulis laporan tersebut.

Selain itu, ketidakpastian fiskal di sejumlah negara maju turut memperkuat daya tarik emas. Investor institusional global disebut mulai mengalihkan sebagian portofolio mereka ke logam mulia sebagai langkah antisipatif terhadap potensi ketidakstabilan pasar saham.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Harga Emas Dunia Kembali Tertekan, Pasar Tunggu Kepastian Tarif dan Suku Bunga AS

Harga emas dunia memang masih bergerak fluktuatif, namun sentimen jangka menengah hingga panjang menunjukkan arah yang positif. Di tengah gejolak ekonomi, geopolitik, dan fiskal global, emas kembali membuktikan perannya sebagai pelindung nilai yang andal.

Bagi investor maupun pelaku pasar, momen seperti ini bisa menjadi peluang strategis untuk memperkuat posisi di aset logam mulia, sambil tetap mencermati arah kebijakan The Fed dan perkembangan tensi geopolitik internasional. (KSC/CNBC)

Pos terkait