Bobby Nasution Dinilai Gagal Benahi Kota Medan, HMI Cabang Medan Minta Bapak Mertua Turun Gunung

Bobby Nasution Dinilai Gagal Benahi Kota Medan, HMI Cabang Medan Minta Bapak Mertua Turun Gunung

MEDAN | kliksumut.com Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan pada tanggal 09 November 2023, sampai hari ini tetap konsisten dengan narasi mengkawal perkembangan apa yang terjadi di Kota Medan.

“Kami menilai banyak pekerjaan infrastruktur yang amburadul, mulai dari proyek drainase, lampu pocong, over pass, perbaikan jembatan hingga pengerjaan Lapangan Merdeka yang sampai hari ini tak kunjung usai,” jelas Ketua HMI Cabang Medan, Ridho Fahrezy kepada kliksumut.com, Jumat (10/11/2023).

BACA JUGA: Proyek di Kota Medan Merugikan Para Pedagang dan Pelajar, LBH Medan: Pemko Medan Jangan Memaksakan Kehendak

Berdasarkan pemantauan HMI Cabang Medan, hingga hari ini proyek yang dijalankan oleh Walikota Medan terkesan kejar target dan asal-asalan sehingga tidak mendapatkan perencanaan yang matang dan memperhatikan aspek manfaatnya.

Bacaan Lainnya

“Lihat saja pekerjaan proyek hari ini, banyak masyarakat yang tekena dampak dari proyek tersebut. Di jalan H.M Yamin dan jalan Abdullah Lubis misalnya, akibat dari pekerjaan di daerah tersebut banyak UMKM yang mesti “tutup toko” lebih cepat karena pekerjaan terlalu lama. Dengan ini hasil dari proyek tersebut dinilai tidak melihat rasa keadilan bagi masyarakat yang beraktivitas mendirikan UMKM. Begitu juga bagi para pengguna jalan yang merasa sampai hari ini Kota Medan betul-betul macet di berbagai tempat,” tambah Ridho Fahrezy.

Ridho Fahrezy selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan yang terus angkat bicara dan kritis tidak memahami proyeksi Bobby Nasution yang merupakan Walikota Medan.

“Sampai hari ini kita tidak mengerti bagaimana proyeksi Pak Wali untuk pembangunan Kota Medan. Kemarin beliau sampaikan ‘lampu pocong’ sudah direncanakan dengan matang, nyatanya diakui sendiri bahwa itu proyek total loss. Sekarang merambat pada pekerjaan over pass di Jalan Kereta Api, coba kita lihat apa urgensinya. Kalau judulnya ingin mengurai kemacetan masih banyak solusi yang tidak perlu menghambur-hamburkan APBD, sehingga dapat didistribusikan pada sub pekerjaan yang lain,” ungkap Ridho Fahrezy.

BACA JUGA: Masyarakat Protes, Proyek Jalan Dari Dana APBD Lumpuhkan Perekonomi Warga

“Maka dari itu saya meminta Pak Wali peduli lah sama masyarakat Medan. Medan ini kota besar, banyak SDM berpotensi yang dapat diminta masukannya. Pun jangan sudah dekat akhir periode semua pekerjaan dikejar target tanpa memikirkan aspek manfaat dan efisiensi kerjanya. Kondisi kita sebagai masyarakat yang merasa kesulitan akibat semua pekerjaan ini. Hal ini juga perlu menjadi ingatan keras sebab ini ke sekian kalinya kami memberi masukan. Jika tidak diindahkan kami minta Pak Presiden harus turun gunung urus persoalan Medan. Mohon diingat bagi warga Medan kasus “lampu pocong” sampai hari ini belum usai. Baik dari pengembalian uang oleh kontraktor, dan siapa tersangka di balik ini juga belum ada. Malah kita heran ketika BPK RI memberikan predikat WTP kepada Pemko Medan,” harap Ridho Fahrezy.

Ridho Fahrezy konsisten bahwa HMI Cabang Medan sebagai organisasi kontrol sosial akan senantiasa konsisten memperhatikan kinerja Pemerintah Kota Medan yang mendahulukan kepentingan masyarakat Kota Medan. (Wl)

Pos terkait