Viral Pembagian “TTR”, Vandiko Mengaku Tidak Bermain Sosial Media

Viral Pembagian "TTR", Vandiko Mengaku Tidak Bermain Sosial Media
Suasana debat pilkada Kabupaten Samosir
Viral Pembagian "TTR", Vandiko Mengaku Tidak Bermain Sosial Media
Suasana debat pilkada Kabupaten Samosir

SAMOSIR | kliksumut.com – Debat kedua Pilkada Kabupaten Samosir yang digelar di Hotel Santika, Jumat (27/11/2020) kemarin berlangsung alot dan terbuka.

Tidak seperti pada debat perdana, debat kedua yang rencananya disiarkan tunda oleh Efarina TV, Senin,(30/11/2020) pukul 19.00 wib ini saling “serang” diantara pasangan calon bupati dan wakil bupati Samosir.

Baca juga :  Poldasu Diminta Evaluasi Kinerja Polres Samosir, Kasus Kecelakaan Bisa Berubah Jadi Kasus Pembunuhan

Bacaan Lainnya


Bahkan, dalam debat itu, calon bupati Samosir nomor urut dua, Vandiko Gultom mengaku tidak bermain sosial media dan tidak tahu istilah togu togu ro (TTR).

Pengakuan Vandiko tidak bermain sosial media muncul saat calon bupati Samosir nomor urut tiga, Rapidin Simbolon menanyakan kepada Vandiko untuk menjadi pimpinan di Samosir harus menyiapkan uang sebesar Rp 40 milyar, dan informasi itu viral di media sosial di Kabupaten Samosir dan disampaikan oleh tim kemenangan Vandiko.

Hal yang sama juga disampaikan oleh calon bupati Samosir nomor urut satu, Marhuale Simbolon yang mengaku, saat ini fenomena Kabupaten Samosir sedang ada istilah TTR. Marhuale juga menilai istilah itu dengan togu togu golap.

Namun, Vandiko mengaku tidak tahu hal itu dan mengalihkan perdebatan ke soal lain yakni pembagian kewenangan pemerintah. “Saya tidak bermain Sosial media dan jujur apa yang dikatakan viral saya tidak mengerti, ” kata Vandiko.

Selain itu, dalam debat Vandiko Gultom mengaku akan melakukan reformasi birokrasi dan menempatkan pejabat sesuai dengan kemampuannya jika dipercaya menjadi parhobas di Samosir.

Sementara itu, debat kedua yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samosir disesalkan oleh banyak warga di Samosir. Selain sangat sulit menyaksikannya secara live karena TV swasta Efarina hanya menyiarkan siaran tunda, disusul media sosial KPU Samosir sering lelet

Baca juga : Banggar DPRD Samosir Sampaikan Pembahasan Ranperda APBD 2021


“Anggaran pelaksanaan debat perlu dievaluasi dan diusut dan kami sangat kecewa dengan KPU Samosir, sebab kami tidak bisa melihat debat para pemimpin di Samosir, bagaimana kami mau menggunakan hak suara kami, ” kata Naibaho salah satu warga di Samosir.

Selain itu, Sinaga salah satu warga di Pangururan juga menilai KPU Samosir tidak transparan dalam menyajikan tayangan debat, sebab jangkauan Efarina TV di Samosir belum bisa disaksikan masyarakat yang menggunakan TV berlangganan dan hanya disaksikan di Parabola. (f sianturi)

Pos terkait