Perkuat Riset Internasional, USU Tuan Rumah Indonesia Research Summit 2025

Perkuat Riset Internasional, USU Tuan Rumah Indonesia Research Summit 2025
Para akademisi dan peneliti diabadikan usai menerima cinderamata dari panitia Research Summit 2025 . (kliksumut.com/ist)

REPORTER: Swisma

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia berdasarkan QS Ranking, Universitas Sumatera Utara (USU) terus memperkuat kolaborasi global dan meningkatkan kualitas publikasi ilmiah.

USU dengan kiprahnya dalam dunia akademik global menjadi tuan rumah Indonesia Research Summit 2.0.

Acara ini terselenggara berkat kolaborasi dengan Editage yang merupakan bagian dari Cactus Communications.

Forum ini menghadirkan akademisi dan peneliti dari berbagai institusi nasional dan internasional.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Ikuti Orientasi, Wakil Bupati Karo Susul Bupati Antonius Ginting Ke Magelang

Rangkaian kegiatan ditutup dengan sesi gala dnner di Gedung DLCB Lt. 1 USU, pada Kamis (27/02/2025).

Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos M.S menyebutkan, ajang ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat inovasi riset serta membangun jejaring akademik yang lebih luas.

Pada acara ini mengusung tema “Innovating Academic Research: Pathways to Higher Impact Publications, Local Innovations, and Advancing Sustainable Development”

Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong inovasi akademik dan memperkuat ekosistem riset berbasis keberlanjutan.

Prof  Muryanto menekankan  perguruan tinggi memiliki peran sentral dalam mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Menurutnya universitas harus menjadi pusat inovasi yang memberikan solusi bagi masyarakat.

“Riset yang dihasilkan akademisi harus mampu menjawab tantangan global seperti ketahanan pangan, ekonomi hijau, dan pengembangan teknologi berkelanjutan,” ujar Prof. Muryanto.

Indonesia Research Summit 2025 menjadi platform strategis dalam membangun kerja sama antara akademisi dalam dan luar negeri.

“Ini sangat penting untuk kolaborasi riset internasional kita,” ujar Prof. Mury.

Ruchi Chauhan, Head of Global Marketing Cactus Communications, mengapresiasi inisiatif USU dalam meningkatkan kualitas publikasi akademik.

Ia menyoroti lebih dari 10.000 jurnal di Indonesia yang telah terakreditasi SINTA, menandakan potensi besar yang perlu diperkuat dengan kolaborasi global.

“Dengan memperkuat kualitas publikasi dan reputasi akademik, universitas di Indonesia akan semakin diperhitungkan di kancah internasional,” jelas Ruchi Chauhan.

Sejalan dengan itu, Wakil Rektor III USU, Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt menegaskan USU akan terus mendukung para dosen dan mahasiswa dalam meningkatkan kualitas publikasi akademik melalui berbagai program peningkatan kapasitas dan kerja sama internasional.

“Tentu saja kerja sama ini akan terus berlanjut. USU berkomitmen untuk meningkatkan jumlah publikasi akademik yang memiliki dampak luas di tingkat global,” ungkap Prof. Poppy.

Direktur Direktorat Internasionalisasi dan Kemitraan Global USU, Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita ST MT
menyoroti pentingnya meningkatkan jumlah kolaborasi riset internasional.

Saat ini, hanya 15% publikasi USU yang melibatkan kerja sama dengan akademisi luar negeri, dan angka ini ditargetkan untuk terus meningkat.

“Ini merupakan langkah strategis untuk mendukung agenda internasionalisasi perguruan tinggi,” tegasnya.

BACA JUGA: Kemlu: 84 WNI Korban Kasus ‘Online Scam’ di Myanmar akan Dipulangkan Jumat

Indonesia Research Summit 2025 juga menyoroti bagaimana penelitian dapat berperan dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Dengan adanya sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah, riset diharapkan menjadi motor utama dalam menciptakan inovasi yang berkelanjutan dan memiliki dampak nyata bagi pembangunan bangsa.

Keberhasilan penyelenggaraan Indonesia Research Summit 2025 menjadi bukti komitmen USU dalam memperkuat ekosistem penelitian, meningkatkan kualitas publikasi akademik, serta mengukuhkan posisinya sebagai institusi riset berstandar internasional. (KSC)

Pos terkait