Berdasarkan pantauan langsung wartawan kliksumut.com, saat di lokasi pengaspalan tidak ada ditemukannya plang proyek pengerjaan dan pengerjaan dilakukan waktu hujan belum sepenuhnya berhenti, sehingga beresiko untuk kondisi aspal yang dikerjakam.
Baca juga : Pemko Tebingtinggi Sosialisasikan Pemetaan Wilayah Rawan Virus
Informasi yang berhasil di dapatkan dari pengawas pekerjaan bernama Carles, saat di konfirmasi apakah boleh pengaspaalan di lakukan sewaktu hujan beliau mengatakan “Tidak”, namun situasi di lokasi hujan masih berlangsung.
Saat di tanyak lebih lanjut mengenai keberadaan plang proyek dan berapa volume yang akan di aspal beliau menjawab “Tidak tahu, silahkan datang ke kantor saja,” ucap Carles sembari tersenyum.
Sewaktu di tanyakan oleh awak media berapa nilai kontrak pengerjaan yang sedang bapak awasi saat ini, Carles menjawab “Silahkan datang ke kantor saja, saya tidak tahu,” jawabnya sambil tertawa.
Berdasarkan jawaban yang di lontarkan oleh pengawas aspal, awak media berusaha mengkonfirmasi ke dinas PUPR (Pekerjaan umum dan penataan ruang) Tebingtinggi namun Kadis sedang tidak ada di tempat.
Dalam hal ini pengaspalan yang di lakukan oleh Dinas PUPR terkesan asal asalan dan buang buang anggaran.
Sementara itu salah seorang warga bernama Tian (20) pengguna jalan mengatakan kepada media sangat kesal pengkerjaan diwaktu jam sibuk.
Baca juga :;Pemko Tebingtinggi Serius Antisipasi Pandemi Covid-19
“Saya sangat mengesalkan pengaspalan yang di kerjakan di waktu jam sibuk dan tentu saja pelaku ekonomi yang di rugikan karna di ketahui lokasi tersebut adalah salah pusat ekonomi di Tebingtinggi,” ujarnya
Sambungnya, seharusnya pengaspalan dilakukan pada saat malam hari karna waktu tersebut aktivitas ekonomi dan lalulintas sudah sepi. (windu)