Harga Emas Bangkit dari Keterpurukan, Dolar AS Melemah Jadi Angin Segar

Harga Emas Melemah Sementara, Rekor Tertinggi Dunia Pecah: Investor Semakin Optimis Emas Tembus US$3.500 per Troy Ons
Foto: emas gold. (CNBC)

KLIKSUMUT.COM | JAKARTA — Harga emas dunia akhirnya bangkit setelah terpuruk selama dua hari berturut-turut. Menguatnya logam mulia ini didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) serta ketidakpastian geopolitik global yang kembali memanas.

Berdasarkan data Refinitiv, harga emas ditutup menguat 0,57% ke level US$ 3.324,22 per troy ons. Penguatan ini menjadi titik balik setelah harga emas sebelumnya terjun hingga 3,6% dalam dua hari perdagangan terakhir.

Dalam sepekan terakhir, emas tercatat naik 2,6%, menandai pembalikan tren setelah dua pekan berturut-turut mencatatkan penurunan masing-masing sebesar 2,35% dan 0,36%.

BACA JUGA: Harga Emas Dunia Melonjak Tajam, Dolar AS Melemah dan Ketegangan Dagang Bangkitkan Minat Safe Haven

Dolar AS Melemah, Emas Diuntungkan

Katalis utama kebangkitan harga emas kali ini adalah pelemahan indeks dolar AS yang turun ke level 100,34 setelah sempat melonjak ke 100,64. Melemahnya dolar membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli global, mendorong permintaan dan harga naik.

Presiden AS Donald Trump turut mempengaruhi pergerakan pasar. Dalam pernyataannya, Trump menyebut tarif 80% terhadap barang-barang asal China “terasa tepat”, namun juga menunjukkan sinyal pelunakan jelang negosiasi lanjutan antara Washington dan Beijing akhir pekan ini.

Geopolitik Makin Memanas: India vs Pakistan

Tak hanya perang dagang, eskalasi konflik militer antara India dan Pakistan juga meningkatkan permintaan terhadap aset aman seperti emas. Kedua negara nuklir tersebut saling menuduh melakukan serangan menggunakan drone dan artileri selama tiga hari berturut-turut, menandai ketegangan terburuk dalam hampir 30 tahun terakhir.

Analisis Pasar: Emas Berpotensi Konsolidasi

Meski harga emas saat ini menguat, analis memperingatkan potensi koreksi dalam waktu dekat. “Kami tidak lagi seoptimis seperti beberapa bulan lalu. Mungkin kita akan memasuki fase konsolidasi atau koreksi,” ujar David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Permintaan Fisik Bervariasi di Asia

Di pasar fisik, pedagang emas di India mulai menawarkan diskon akibat lemahnya permintaan, terutama setelah pelemahan rupee mendorong harga lokal mendekati rekor tertinggi. Sebaliknya, permintaan di China justru meningkat usai libur nasional.

Ketidakpastian Ekonomi Global Jadi Kunci

Gubernur The Fed, Michael Barr, memperingatkan bahwa kebijakan perdagangan Trump bisa berdampak pada peningkatan inflasi, pelemahan pertumbuhan ekonomi, dan lonjakan pengangguran. Situasi ini menambah beban bagi para pengambil kebijakan ekonomi dalam merespons tantangan yang ada.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Harga Emas Dunia Terus Tertekan, Investor Menanti Keputusan The Fed Pekan Ini

Emas Masih Jadi Aset Aman di Tengah Ketidakpastian

Dengan kombinasi pelemahan dolar AS, eskalasi konflik geopolitik, dan ketidakpastian ekonomi global, harga emas kembali menunjukkan performa impresif. Namun, para investor tetap disarankan untuk waspada terhadap kemungkinan koreksi jangka pendek di tengah volatilitas pasar yang tinggi. (KSC/CNBC)

Pos terkait