MEDAN | kliksumut.com – Pria yang akrab disapa Hafidh Lubis ini merupakan karateka Kota Medan yang berlaga dalam kategori kumite (pertarungan). Karateka yang dilahirkan di Medan ini meraih medali emas pada ajang Piala Walikota Medan 2023. Mahasiswa Universias Medan (Unimed) ini terbaik di kumite kelas -84 kg.
Atlet binaan KONI Medan ini dilahirkan pada 16 Maret-2003 dari keluarga sederhana dari pasangan suami istri Ahmad Syarfan Lubis dan Yuni Shanti Ritonga. Anak sulung dari dua bersaudara ini telah membukukan berbagai prestasi regional maupun nasional, diantaranya juara I Piala Kapolri Cup 2023 dan juara III Kumite Beregu Putra Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2022.
BACA JUGA: Medan Sunggal Juara Umum Cabor Karate Porkot Medan 2023
Karateka bernama lengkap Irwansyah Hafidh Lubis menyukai olahraga bela diri sejak masih kecil tepatnya berumur 4 tahun. Ketika duduk di kelas II SD mulai ikut latihan karate di dojo Sei Deli Medan yang merupakan bagian dari perguruan Inkanas. Pendoyan ikan sambal ini dibawah binaan pelatih senpai Jintar Simanjuntak dan senpai Muhammad Zaky Abdullah.
“Karate olahraga beladiri yang saya minati sejak duduk di kelas II SD. Karate juga mengajarkan saya kedisiplinan serta juga bisa untuk menjaga diri karna karate salah satu olahraga beladiri. Dan saya punya mimpi bermain di PON dan kejuaraan nasional maupun internasional di masa yang akan datang”, ujar penyandang sabuk hitam ini di Medan, Sabtu (14/10/2023).
Pengidola penyanyi Komang ini menuturkan bidang olahraga yang digemari para atlet mulai menjadi perhatian masyarakat dan membuat atlet menjadi di kenal para pengidolanya. Olahraga beladiri memang memiliki banyak penggemar. Hal ini dikarenakan beladiri tak hanya bisa bermanfaat untuk melindungi diri sendiri saja, akan tetapi juga berdampak baik pada fisik dan mental. Adapun salah satu jenis olahraga beladiri yang selama ini dikenal ialah karate, yang saat ini semakin diminati masyarakat. Tidak dipungkuri karateka yang bertarung dalam kejuaraan nasional maupun internasional memiliki penggemar masing-masing.
BACA JUGA: Kejurda Forki Diikuti 586 Karateka se-Sumut
Karateka berdomisili di Jalan Jambu Medan ini menuturkan karate mengajarkan kedisiplinan, jiwa sportif, tidak mudah menyerah, jiwa kompetitif yang tinggi, semangat bekerjasama, mengerti akan aturan dan berani mengambil keputusan dalam pertandingan. Olahraga beladiri karate dapat digunakan sebagai pembentuk kepribadian dan watak bangsa. Di samping itu olahraga karate merupakan salah satu aspek kebanggaan nasional dan juga merupakan program nasional di Indonesia. Seperti yang sering diberitakan di berbagai media massa saat ini sedang gencar-gencarnya memasyarakatkan olahraga salah satunya karate.
“Perjuangan seorang karateka untuk meraih medali emas tidak bisa dianggap ringan. Bisa saja seorang karateka harus menahan sakit akibat terkilir pergelangan kaki (ankle) ketika bertanding di kelas tarung (kumite). Namun, support penonton dan penggemar yang menyemangati saat pertandingan membuat bertahan. Semangat tinggi kalahkan rasa sakit untuk menuai prestasi dengan terkalungnya medali emas dan piagam penghargaan di tangan”, papar pemilik tinggi 166 cm dan berat badan 78 kg ini. (BNL)