kliksumut.com – Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menuturkan bahwa infeksi virus corona pada manusia kemungkinan terjadi pertama kali pada pertengahan November 2019. Infeksi tersebut bisa saja tidak berhubungan dengan pasar hewan di Wuhan.
Kasus pertama COVID-19 dilaporkan di China pada akhir Desember 2019. Sebagian besar dari kasus awal di Wuhan berhubungan dengan pasar hewan di kota tersebut bernama Huanan Wholesale Seafood Market.
“Sampel lingkungan yang diambil di pasar tersebut pada Desember 2019 diuji positif untuk SARS-Cov-2, menunjukkan bahwa pasar di kota Wuhan adalah sumber dari wabah atau memiliki peran dalam amplifikasi awal wabah,” tertulis dalam laman web resmi WHO dikutip dari kumparan.com.
Baca juga : 700 Ribu Warga Indonesia Diprediksi Pemerintah Terpapar Virus Corona
Investigasi lanjutan menemukan bahwa pada kasus pertama di manusia, pasien menunjukkan gejala sekitar tanggal 1 Desember 2019. Namun, kasus ini tidak memiliki hubungan langsung dengan Pasar Huanan.
Oleh karena itu, WHO mengindikasikan bahwa kemungkinan kasus pertama tersebut terinfeksi pada bulan November 2019. Penularan pada kasus pertama tersebut hingga kini masih belum terdeteksi dari mana.
“Studi lanjutan masih berjalan tentang apakah infeksi pada manusia yang tidak terdeteksi ini telah terjadi pada pertengahan November 2019,” jelas WHO.
Bagaimana Infeksi Pertama SARS-Cov-2 ke Manusia Terjadi?
Hingga saat ini, tidak mungkin seseorang dapat menentukan secara persis bagaimana infeksi pertama kali terjadi pada manusia. Namun, seluruh bukti yang ada memperlihatkan bahwa virus corona bersumber dari hewan, bukan hasil konstruksi atau manipulasi manusia.
Namun WHO telah memastikan bahwa virus ini secara genetik berhubungan sangat dekat dengan virus yang terdapat di kelelawar dengan genus Rhinolophus.
“Seluruh SARS-Cov-2 yang diambil dari manusia hingga saat ini memiliki hubungan genetik yang dekat dengan virus corona yang diambil dari populasi kelelawar, khususnya, kelelawar dari genus Rhinolophus,” tulis artikel resmi WHO.
Semua urutan genetik (genetic sequence) virus penyebab COVID-19 pada manusia juga menujukkan kesamaan. Artinya, wabah ini dimulai pada satu titik penularan dari hewan ke manusia yang sama.
Analisis terhadap urutan genetik ini juga mengindikasikan bahwa limpahan virus dari hewan ke manusia terjadi pada kuartal terakhir tahun 2019.
Baca juga : Akibat Virus Corona, Pemilik Djarum Budi Hartono Kehilangan Rp 71,3 Triliun
Hingga berita ini dibuat, kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah menyentuh 3 juta kasus. Penelitian lanjutan ihwal sumber virus menjadi krusial untuk menghentikan pandemi.
“Hingga sumber virus diidentifikasi dan dikontrol, terdapat risiko penularan ulang virus ke manusia dan risiko terjadinya wabah baru seperti yang saat ini kita alami,” tutup artikel resmi WHO.
sumber : kumparan.com