MEDAN | kliksumut.com – Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara melakukan permintaan klarifikasi langsung terkait renovasi Jalan Sudirman Medan, terhadap Wali Kota Medan yang diwakili oleh Inspektur Kota Medan, Sulaiman Harahap dan Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK), Topan Ginting Kota Medan di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara, di kantor Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Jalan Sei Besitang Medan, Sumatera Utara, Senin (27/11/2023).
“Klarifikasi langsung ini dilakukan sebagai salah satu tahapan pemeriksaan yang dilakukan oleh Ombudsman RI guna mendengarkan penjelasan dari Pihak Pemerintah Kota Medan terkait renovasi jalan Sudirman dimana saat uji coba terdapat pengendara sepeda motor tergelincir,” tegas James Marihot Panggabean selaku Plt. Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Sumatera Utara.
BACA JUGA: Viral Video Pengendara Terpeleset di Jalan Sudirman Hingga Warga Kecewa Terhadap Proyek Pemko Medan, Bobby Nasution: Jalan Itu Bukan Bahan Dasar Keramik
Proyek renovasi Jalan Sudirman tersebut, dikabarkan dibangun dengan menggunakan APBD sebesar 1,7 Milyar, kini telah menjadi perbinjangan public. Proyek ini berjalan sejak bulan Juni 2023 lalu.
“Hal-hal yang menjadi bahan klarifikasi yang sementara dapat kami sampaikan yaitu Renovasi jalan Sudirman Medan yang dimulai pada bulan Juni 2023 hingga 27 Desember 2023 yang nantinya akan dirasakan langsung olet setiap lapisan masyarakat, menggunakan APBD sebesar 1.7 Miliar,” jelasnya.
Perencanaan pelaksanaan renovasi jalan Sudirman berawal dari landscape yang dibuat pada Tahun 2022 oleh Dinas Kebersihan dan Pertanaman Kota Medan, dimana bagian yang ditata adalah trotoar dan jalan.
Kepala Dinas SDABMBK memberikan klarifikasi kepada Ombudsman RI, bahwa renovasi jalan Sudirman berbahan rigid beton yang di desain stamp, bukan berbahan keramik.
“Keterangan yang kami dapat lainnya adalah Uji coba yang dilakukan saat itu merupakan uji coba internal yang artinya hanya pelaksana konstruksi jalan Sudirman yang melakukan, namun dikarenakan adanya miskomunikasi antara Dinas Perhubungan Pemko Medan dengan Polretabes Medan sehingga saat ini diakses umum,” paparnya.
BACA JUGA: Banjir Masih Selimuti Kota Medan Walau Pakai Sistim Drainase U-Ditch, Pemko Harus Bertanggungjawab
Pelaksanaan renovasi Jalan Sudirman Medan sudah mencapai 95% yang diharapkan dapat digunakan pada tanggal 27 Desember 2023.
“Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara tidak berhenti pada tahap itu. Namun proses pemeriksaan masih terus berlanjut dengan adanya surat permintaan dokumen perencanaan renovasi jalan, dokumen pengawasan renovasi jalan dan khusunya permintaan keterangan pihak terkait,” sebutnya.
Ombudsman RI dalam hal ini hadir guna menjamin hak pengguna jalan agar dapat merasakan kenyamanan dan keamanan atas upaya Pemerintah Kota Medan memperbaiki jalan tersebut.
Warga Medan Kritik Proyek Pemko Medan Yang “Amburadul”
Pak Bobby Tak Usah Cari Kambing Hitam?
Sementara itu viral video kritikan Pemko Medan terkait proyek di Jalan Sudirman yang dilakukan oleh masyarakat Medan sebagai sikap protes mereka kepada Walikota Medan, Bobby Nasution dan Kadis Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Topan Ginting melalui vlog untuk media sosial.
“Hallo pak Wali dan pak Kadis SDABMBK, kami lagi di lokasi proyek kalien nih, ya kan! musti ini, proyek kita bersama, namanya masyarakat kota medan khususnya kami ini masyarakat kontruksi. kira-kira ini bagaimana bang jimmy ada jatuh lah tergelincir lah,” tanya rekan Jemmy untuk bertanya kepadanya.
“Ya kalau menurut saya, kita pernah sering dengar Tan Malaka sebutkan apa penyebab Indonesia tidak maju, yaitu Logika Mestika.. jadi kalau sebenarnya dilihat spesifikasi sepertinya cukup baik, tapi sepertinya ada hal-hal mestik… nah lihat ini ada pocong sebagai penunggung.. sepertinya mereka hingga sampai tergelincir nih,” sebut Jimmy kepada rekannya di dalam video yang sudah viral.
“Ya ada lagi bang johsua disini, kira-kira pak wali dan pak kadis bikin prank,” tanya pembuat vlog.
“Kalau judulnya kan rekonstruksi intersection Jalan Sudirman.. terus dilaman instragam PU Kota Medan waktu itu disebutkan bahwa perkerjaan ini mendukung penderitaan yaitu trotoar, kemudian setelah kejadian orang jatuh adalah bahasa keluar “Perlambatan”. pernyataan kita pak kalau “Perlambatan” kenapa cuma ini.. ada banyak begitu banyak simpang yang notabene banyak orang melanggar pak dari pada Jalan Sudirman. Kedua, kenapa video yang mengatakan bahwa pekerjaan ini selesai, yang di upload Dinas PU Kota Medan itu di takedown pak, kalau memang itu belum selesai..kan gitu pak, sudah ada videonya pak.. kita jujur pak ini bukan hoak atau politik-politik pak, ini tentang dunia kontruksi yang protes pak, tentang carut marutnya kota medan kita ini pak,” jelas Joshua.
lanjut pembuat vlog “Jadi yang kita tahu proyek ini ada 3,7 M sama 1,7 M lebih kurang 5 M,” jelasnya, Joshua juga menambahkan “Saat ini sedang berjalan 1,7 M sesuai dengan informasi dari AMEL yaitu Analisa Monitoring Evaluasi yang mungkin masyarakat tidak tahu dan datanya A1,” tambah Joshua.
“Jadi ini sikap protes kami pak Wali, untuk bagaimana kita binahi dunia kontruksi ini, jangan dibiari dan jangan memperlakukan kami masyarakat itu seperti orang bodoh, lampu poncong lah dibilang total loss dan sekarang dibilang proyeknya belum selesai kata orang fake is good fake is evident,” ungkap pembawa vlog untuk menutup komentar mereka. (wL)
https://www.instagram.com/reel/C0Aqqb3vqzc/?igshid=MTc4MmM1YmI2Ng%3D%3D