REPORTER: Ray Al Fathoni
EDITOR: Wali
KLIKSUMUT.COM | SIBOLGA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tapanuli Tengah (Tapteng) akhirnya secara resmi menerima berkas dokumen pasangan bakal calon Bupati-Wakil Bupati Tapteng, Masinton
Pasaribu dan Mahmud Effendi Lubis, pada Sabtu (14/9/2024). Penyerahan berita acara penerimaan berkas ini dilakukan setelah sebelumnya pasangan yang dikenal dengan singkatan “MAMA” tersebut telah mendaftar pada 4 September lalu.
Rombongan Masinton-Mahmud tiba di Kantor KPU Tapteng yang berlokasi di Jalan Marison, diiringi oleh Partai Pendukung, yakni PDI Perjuangan dan Partai Buruh, serta ribuan massa pendukung yang antusias.
BACA JUGA: Paslon ‘MAMA’ Siap Serahkan Dokumen Pendaftaran ke KPU Tapteng Besok, Silon Sudah Siap
Ketua KPU Tapteng, Wahid Pasaribu, menyampaikan bahwa penerimaan dokumen ini merupakan bagian dari proses verifikasi ulang. “Hari ini hanya dilakukan penerimaan berkas paslon yang sebelumnya sudah mendaftar,” jelas Wahid.
Dalam pernyataannya, Masinton Pasaribu mengungkapkan bahwa mereka berharap langsung menerima nomor urut calon, namun harus melewati proses yang lebih rumit. “Hari ini, kebenaran menemukan jalannya sendiri,” ujarnya, menyiratkan optimisme.
Masinton juga menambahkan, “KPU Tapteng hari ini meneliti berkas dokumen kami. Semoga semua berjalan lancar tanpa hambatan.” Ia juga sempat melontarkan sindiran terkait proses pendaftaran sebelumnya, yang diwarnai penolakan berkas. “Sebelumnya, jangankan diterima, dipegang saja pun tidak,” ungkapnya.
Sarma Hutajulu, Plt DPC PDI Perjuangan, turut menegaskan bahwa KPU harus menjalankan tugasnya secara adil dan profesional. “Mari kita bangun demokrasi yang beradab di Tapanuli Tengah,” tegas Sarma.
BACA JUGA: KPU Tapteng Gelar Rapat Koordinasi Pasca Terima Surat dari KPU RI, Peluang Masinton-Mahmud Terbuka Kembali
Dengan diterimanya berkas Masinton-Mahmud, tahapan pemilihan kepala daerah di Tapanuli Tengah dipastikan akan terus berlanjut. Pasangan MAMA siap bertarung di Pilkada, membawa harapan besar dari pendukungnya untuk perubahan di Tapanuli Tengah. (KSC)