MEDAN | kliksumut.com – Mantan Wakil Direktur Relawan Tim Kampanye Koalisi Indonesia Kerja (TKD KIK) Jokowi – Ma’ ruf Amin Sumatera Utara, Sahat Simatupang meminta politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu agar tak nyinyir kepada Erick Thohir terkait kemungkinan masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi – Ma’ ruf Amin.
Baca : Relawan RIK Nilai Pidato Pelantikan Jokowi The Dream Indonesia
Sahat mengatakan, dari sisi kapasitas, loyalitas dan keringat, Erick Thohir pantas menjadi menteri. Sahat berpendapat, tidak ada yang salah dari ucapan Erick Thohir sebelumnya.” Apa yang salah kok Adian nyinyir dan membandingkan dirinya yang tak jadi menteri dengan Erick yang jadi menteri. Kalau Adian bermanuver dengan mengumpulkan kelompok aktivis gerakan 98 agar dipilih jadi menteri namun gagal, jangan dong dia teriak dan bilang menolak jadi menteri.” kata Sahat yang juga Ketua Perhimpunan Aktivis 98 Sumatera Utara ini, Senin 21 Oktober 2019.
Sahat menegaskan, sejak dari awal menilai Adian Napitupulu belum layak membantu Jokowi.” Saya diminta pendapat, saya bilang dia belum lah.” ujar Sahat.
Sahat mengatakan, kalau dicermati pernyataan Erick Thohir sebelum dipanggil ke Istana Negara, Senin 21 Oktober 2019, Erick tidak pernah mengatakan menolak jika dipercaya jadi menteri. “Erick Thohir menyatakan banyak orang yang lebih baik dari dia, bukan berarti menolak jadi menteri,” ujar Sahat yang juga Ketua Umum Relawan Indonesia Kerja (RIK).
Sebelumnya Adian Napitupulu tak menampik pernah ditawari menjadi menteri di kabinet baru oleh Presiden Joko Widodo.
Namun, sejak awal dia mengaku sadar diri tidak mampu bekerja di pemerintahan. Maka, ketika tawaran itu datang, Adian Napitupulu menolak dan menyatakan ingin konsisten dengan komitmennya.
“Saya sudah bilang dan enggak akan menarik kata-kata saya. Kenapa, karena saya bukan Erick Tohir. Kalau Erick Tohir kemarin bilang tidak, sekarang bilang iya. Kalau saya bilang tidak, ya tidak,” kata Adian.
Adian mengungkapkan Erick Thohir sudah menyatakan bersedia membantu Jokowi di kabinet. Menurutnya, ucapan pengusaha tersebut menunjukkan sikap tidak komitmen.
Baca : RIK Kecam Penikam Terhadap Wiranto, Bagaimana Kerja Aparat Sebenarnya?
“Jangan pernah berharap orang lain menghormati kata- kata lu, kalau lu yg mengucapkannya pun tidak menghormatinya. Bicara itu mahal, kata-kata itu harus punya materainya sendiri gitu lho. Kecuali hanya situasi darurat di mana mungkin republik dipertaruhkan, rakyat dipertaruhkan,” katanya. (Alian)