Misteri Hilangnya Sahdan Syahputra Lubis, Ayah 3 Anak di Lubuk Pakam Diduga Diculik dan Dianiaya di Langkat

Misteri Hilangnya Sahdan Syahputra Lubis, Ayah 3 Anak di Lubuk Pakam Diduga Diculik dan Dianiaya di Langkat
Sebelum peristiwa menghilangnya Sahdan, keluarga sempat mencurigai gerak-gerik sekelompok orang tak dikenal. Pada 6 April 2025 sekitar pukul 22.44 WIB, CCTV rumah mereka menangkap kedatangan lebih dari empat orang yang mencari korban. (kliksumut.com/layar tangkap CCTV)

REPORTER: Dody Ariandi

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Sahdan Syahputra Lubis (35), warga Jalan Setia Budi, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, dilaporkan hilang sejak Selasa, 8 April 2025. Ayah dari tiga anak yang masih kecil ini diduga menjadi korban penganiayaan dan penculikan oleh sekelompok orang di wilayah Langkat dan Binjai.

Istrinya, Pipit Widari, dalam keterangannya kepada klikSumut.com pada Sabtu (19/4/2025), mengungkapkan bahwa laporan kehilangan tersebut sudah ia sampaikan secara resmi ke Polda Sumatera Utara pada 16 April 2025 dengan nomor laporan: STTL/GANGGUAN/B/4/IV/2025/SPKT/POLDA SUMATERA UTARA.

BACA JUGA: Viral Kasus Penculikan Anak di Medan, Ini Penjelasan Pihak Kepolisian dan Kronologi Kejadiannya

Bacaan Lainnya
Sebelum peristiwa menghilangnya Sahdan, keluarga sempat mencurigai gerak-gerik sekelompok orang tak dikenal. Pada 6 April 2025 sekitar pukul 22.44 WIB, CCTV rumah mereka menangkap kedatangan lebih dari empat orang yang mencari korban.
Foto laporan polisi di Polda Sumatera Utara (kliksumut.com/ist)


Petunjuk Awal Berasal dari GPS Mobil Korban
Sebelum membuat laporan, Pipit mencoba menelusuri keberadaan suaminya menggunakan GPS mobil yang dipakai korban. Jejak GPS mengarah ke sebuah tempat hiburan malam di Jalan Sungai Musi, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat — lokasi yang kemudian diduga sebagai tempat kejadian perkara (TKP).

Di lokasi tersebut, Pipit bertemu dua orang saksi, Irvan dan Ike, yang mengaku menyaksikan langsung peristiwa tragis tersebut. Keduanya menyebutkan bahwa Sahdan diduga ditikam dengan senjata tajam dan dianiaya oleh lebih dari dua orang pelaku. Bahkan, mobil yang dikendarai korban — milik pamannya bernama Andre — turut dibawa kabur oleh pelaku.

Laporan ke Polres Binjai Tidak Diterima, Akhirnya ke Polda Sumut
Pada 19 April 2025, Pipit bersama pamannya dan kedua saksi mencoba membuat laporan ke Polres Binjai. Namun, menurut Pipit, laporan tersebut tidak diterima oleh petugas dengan alasan yang tidak jelas. Merasa kecewa, Pipit akhirnya membawa kasus ini ke Polda Sumatera Utara.

“Harapan saya kepada pihak kepolisian agar dapat menindaklanjuti kasus ini. Jika memang suami saya sudah tidak bernyawa, saya ingin jasadnya ditemukan. Jika masih hidup dalam kondisi terluka, saya mohon segera diamankan dan dibawa ke rumah sakit,” ujar Pipit haru.

Sinyal Awal Hilangnya Korban Sudah Terlihat Sejak 6 April
Sebelum peristiwa menghilangnya Sahdan, keluarga sempat mencurigai gerak-gerik sekelompok orang tak dikenal. Pada 6 April 2025 sekitar pukul 22.44 WIB, CCTV rumah mereka menangkap kedatangan lebih dari empat orang yang mencari korban. Karena gerak-gerik mencurigakan, keluarga memutuskan untuk tidak menanggapi dan membiarkan mereka pergi.

Polisi Diharapkan Bertindak Cepat Ungkap Pelaku
Pipit mendesak pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut. Pasalnya, selain kehilangan suaminya yang hingga kini belum diketahui nasibnya, mobil milik pamannya juga turut hilang.

Kasus ini menyita perhatian masyarakat Lubuk Pakam, Langkat, Medan dan sekitarnya. Netizen ramai membagikan unggahan tentang Sahdan di media sosial dengan harapan ada titik terang.

Informasi dan Dukungan Warga Sangat Dibutuhkan
Bagi siapa pun yang mengetahui informasi tentang keberadaan Sahdan Syahputra Lubis atau melihat mobil yang digunakan korban, diharapkan segera menghubungi pihak berwajib atau mendatangi kantor polisi terdekat. (KSC)

Pos terkait