Dedy Bertekad Kembalikan Kejayaan Tinju Sumut Di PON Aceh-Sumut

Dedy Bertekad Kembalikan Kejayaan Tinju Sumut Di PON Aceh-Sumut
Dedy Suwandana

MEDAN | kliksumut.comDi balik sukses seorang petinju yang berlaga di atas ring, terdapat pelatih tinju terbaik yang berperan penting dalam membentuk prestasi anak didiknya. Meskipun tak selalu dikenal publik saat berada di atas ring, mereka telah membuktikan kemampuan luar biasa sebagai pelatih dengan menciptakan petinju berkelas dan berkualitas.

Tinju adalah salah satu olahraga pertarungan paling menarik saat ini. Hal ini tidak lepas dari kontribusi para pelatih di olahraga tinju yang memberikan banyak hal berpengaruh untuk para petarungnya.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Eca Matangkan Persiapan Menuju PON Aceh-Sumut

Pertandingan tinju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut yang akan digelar 2024 mendatang. Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) berlangsung di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat)  tinju di Martubung Kecamatan Medan Labuhan. Pusdiklat Martubung dipilih karena dianggap memenuhi persyaratan untuk sebuah pemusatan latihan untuk membina atlet tinju menuju pesta olahraga tanah air yang digelar empat tahun sekali.

Sulit bukan berarti tidak bisa dijalankan. Hal Ini dibuktikan oleh seorang mantan atlet tinju dan saat ini sebagai asisten pelatih tinju untuk kontingen Sumut menuju PON 2024, yang bernama Dedy Suwandana atau akrab disapa Dedy.

Pria kelahiran tahun 1981 ini, memulai debutnya sebagai atlet tinju dengan berlatih di sasana Kim Boxing Camp Medan pada tahun 1994, tepatnya ayah dari 5 anak ini berusia 13 tahun. Selanjutnya berlatih di sasana Rajawali berlokasi Jalan Orde Baru Medan pada tahun 1995 hingga 1996. Berikutnya masuk ke sasana Elang Laut Lantamal 1 Belawan pada tahun 2002 hingga tahun 2005.

Suami dari Nila Kesuma selama melakoni dunia tinju telah menorehkan berbagai prestasi antara lain, juara I junior antar sasana se-Kota Medan tahun 1994, juara II junior Kejurda Sumut tahun 1995, juara I kejuaraan tinju kota Medan tahun 1996, Juara 1 Kejurda Sumut dan juara 1 Kejurda Medan tahun 1997, juara II junior Kejurnas Tinju 1998. Juara II Piala Walikota Jakarta tahun 1999, Juara I Pordasu, juara I kejuaraan Duel Metbmalindo dan  juara I Piala Danlantamal 1 Belawan.

Pria yang berdomisi di Jalan Kilang Padi Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli ini, menggantung sarung tinju pada tahun 2008. Anak dari pasangan Sukarmun dan Turini ini tercatat sebagai pelatih tinju di sasana Elang Laut Lantamal 1 Belawan (2010-2019) dan sasana SPTI Medan (2020-hingga sekarang).

“Tantangan yang ada sebagai pelatih tinju Sumut yaitu menghasilkan medali emas pada ajang PON 2024. Untuk itu, sebagai pelatih dengan pelatih tinju Sumut lainnya membuat program pencapaian goal tersebut dengan raihan medali emas. Tidak dapat dipungkiri bahwa melatih itu sulit dan banyak tantangan yang harus dihadapi, namun sebagai pelatih harus mencetak petinju yang andal dan memiliki mental juara,” ujar ayah dari Ameliya Putri Suwandana di Medan, Rabu (8/11/2023).

Pria kelahiran Medan ini akan membuktikan mampu untu menghasilkan atlet tinju handal yang mampu berprestasi pada PON XXI Aceh-Sumut. Tentunya untuk mengangkat kembali kejayaan tinju Medan, khusunya Sumut pada era tahun 1980 dan tahun 1990. Harus akui, selama ini Sumut  tertinggal jauh dari prestasi olahraga tinju tanah air. Untuk itu, butuh kerja keras untuk mengembalikan masa kejayaan olahraga tinju Sumut sehingga Sumut menjadi barometer perkembangan tinju di Indonesia.

BACA JUGA: Tempo 8 Jam Sat Reskrim Polres Sergai Sukses Ungkap Kasus Ponakan Bunuh Paman, Ini Motifnya

“Setelah pensiun menjadi atlet saya dipercaya oleh Ketua Pengprov Pertina Sumut untuk menjadi aisten pelatih di tim tinju Sumut. Tanggung jawab ini tentunya menjadi kepercayaan buat saya untuk bisa memberikan yang terbaik buat daerah Sumut. Tentunya target 10 emas Pertina Sumut harus diwujudkan,” jelas anak keempat dari lima bersaudara ini.

Dari tangan pria yang hobi berkelahi sejak kecil ini telah menciptakan petinju dengan prestasi nasional antara lain Kristian Simanjuntak dan Felix Nikolas Siagian. Selain itu, anak kandungnya bernama Galiary Suwandana jr yang telah dibiman telah menorehkan prestasi level regional Sumut di kelas 48 kg junior putra. (BNL)

Pos terkait