BUMDes Anugrah Desa Tanjung Buluh Jadi Ajang Korupsi

BUMDes Anugrah Desa Tanjung Buluh Jadi Ajang Korupsi
2 lembu yang masih bertahan dari BUMDes Anugrah
2 lembu yang masih bertahan dari BUMDes Anugrah


PERBAUNGAN | kliksumut.com – Pengawasan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugerah Desa Tanjung Buluh Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) ‘Lemah’, terindikasi ada ajang pembiaran yang merugikan keuangan Negara yang dilakukan pengurus BUMDes dengan jenis usaha pengembangan biakkan lembu.

Informasi yang didapat bahwa pengembangan biakkan lembu berawal dengan modal pengembangan lembu sebanyak 25 ekor anak lembu pada tahun 2016 yang lalu yang dikelola oleh BUMDes Anugrah Desa Tanjung Buluh.

Namun pada tahun 2020 ini, selama 4 tahun berjalan sejak dilakukan pengembang biakkan tidak ada hasil yang memuaskan, malah 25 ekor anak lembu yang dikebangbiakkan hanya tinggal 2 ekor lembu, akan tetapi selama 4 tahun berjalan BUMDes Anugrah yang diketuai berinisal BA tidak ada melaporkan atau Rapat Anggaran Tahunan (RAT) selama in.

Maka atas hal tersebut, kliksumut.com mencari kebenaranyya dengan melakukan konfirmasi kebeberapa warga Desa Tanjung Buluh, namun warga yang hanya berani berkomentar kepada kliksumut.com tidak mau disebutkan namanya.

Baca juga : Pjs. Bupati Sergai Apresiasi Kembali Terima Bantuan 150 Ribu Masker dari Gubsu

“Lihatlah pak, hasil BUMDes yang diberikan modal 25 ekor lembu kini hanya tinggal 2 ekor lembu, makanya kalau bisa ada yang mengusut keberadaan lembu sisanya… coba lah pak, padahal kami mengharapkan ada hasil dari BUMDes ini, kami minta diproses oleh penegak hukum,” jelasnya kepada kliksumut.com yang memohon agar tidak disebut namanya.

Tambahnya juga bahwa BUMDes Anugerah Desa Tanjung Buluh merupakan berasal dari Dana Desa (DD) Desa Tanjung Buluh pada tahun 2016 dengan rencana kerja pengembang biakkan lembu dengan Kepala Desa masih dijabat oleh Irwansyah.

Bahkan informasi yang didapat lagi oleh kliksumut.com bahwa saat pembelian anak lembu pada tahun 2016 tersebut, diduga ada kejanggalan juga dengan dibeli seharga Rp 9,5 juta per ekornya.

“Bayangkan pak dulu harga per ekor anak lembu Rp 9,5 juta dikalikan sebanyak 25 ekor sudah berapa uangnya. Kami sudah curiga ini pasti ada permainan, namun berharap terus BUMDes bisa berjalan.. akan tetapi makin terpuruk BUMDes Anugrah,” ungkap warga.

Untuk memastikan kliksumut.com melakukan pemantuan di kandang lembu milik BUMDes Anugrah yang tidak jauh dari pemukiman, ternyata terlihat 11 ekor lembu yang sedang diberi makan oleh tiga orang penjaga kandang.

Baca juga : Pjs Bupati Sergai Hadiri Ground Breaking Pembangunan Gedung PN Sei Rampah

Saat dikonfirmasi kepada ketiga orang penjaga kandang mengatakan dan membenarkan bahwa lembu milik BUMDes Anugrah tinggal 2 ekor dan sisanya milik pribadi warga.

Selanjutnya juga, kliksumut.com mencoba mengkonfirmasi Ketua BUMDes Anugrah berinisal BA di rumahnya, namun tidak berada di tempat dan hanya ditemukan istrinya yang hanya mengungkapkan bahwa BA mencari rumput dan tidak tahu jam berapa pulang. (Budi Lubis)

Pos terkait