KARO | kliksumut.com – Berastagi adalah merupakan salah satu kota di Kabupaten Karo atau kerap disebut “Tanah Karo Simalem” kota kecil, dingin, sejuk dan indah ini terletak di dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan yang berada pada ketinggian 400-1600 m diatas permukaan laut dan berjarak 75 Km dari ibukota Sumatera Utara yaitu Medan, kota yang mempunyai banyak objek wisata dengan keindahan alamnya yang mampu memikat,udara yang sejuk serta nyaman dan juga kaya budaya, adat istiadat yang sampai hari ini masih terpelihara dengan baik.
Kota ini juga adalah sebagai pintu gerbangnya pariwisata di Sumatera Utara yang setiap harinya dikunjungi oleh wisatawan Mancanegara dan Domestik, terlebih pada hari Weekend atau akhir pekan hiruk pikuk nuansa dunia wisata tergambar dan jelas terlihat riuh mulai dari sudut kota hingga dijantung kota ini walau terkadang tampak para wisatawan meski kewalahan dijebak kemacetan yang berkepanjangan selalu berupaya untuk menuju kota dingin nan sejuk ini.
BACA JUGA: BNNK Karo dan Karang Taruna Bekerja Sama Wujudkan Berastagi Bersih Narkoba
seakan berkata “Biarlah lelah di perjalanan tapi nanti setelah tiba di Berastagi dan menghirup udara segarnya rasa letih,jengkel di perjalanan semua akan terobati dengan sejuknya udara pegunungan Berastagi”
Nah… tentunya jika dilihat dari antusias para wisatawan yang didominasi wisatawan lokal yang berlibur dan berkunjung ke kota wisata Berastagi pada setiap hari libur terlebih di akhir pekan dan hari-hari besar kota ini tetap tangguh dan selalu diperhitungkan di Sumatera Utara yang dapat menghipnotis wisatawan lebih lama lagi untuk bertahan di kota Berastagi.
Kembali lagi kota dingin berastagi yang dihimpit diantara dua gunung berapi Sinabung di ketinggian 2.454 M dpl dan Sibayak 2.172 ini nama kota Berastagi selalu jadi sorotan oleh para penikmat wisata di Sumatera Utara, karena kota sejuk ini memiliki begitu banyak objek wisata alam seperti Alam Pegunungan, Pemandian Air Panas, Bukit Gundaling, Air Terjun, Pasar Bunga dan Buah serta berbagai pernak pernik dari karya putra daerah itu sendiri untuk dijadikan buah tangan para pengunjung serta masih banyak lagi keunikan dan potensi yang dimiliki Kabupaten “Tanah Karo Simalem” serta kotaku kota kecil tercinta Berastagi.
Melirik sedikit dari uraian dan keunggulan kota Berastagi ini diatas wah… wajarlah kalau kota dingin nan sejuk ini selalu menjadi primadona dan tujuan para wisatawan di Sumatera Utara selalu menoreh kota dingin ini..
Tetapi seperti kata pepatah “Tak ada Gading Yang Tak Retak” kata ini juga sepertinya layak diungkapkan dimana disamping nama yang begitu kesohor hingga ke Mancanegara kota Berastagi karena kesejukanya juga masih terdapat kekurangan, yang harus dibenahi oleh Pemerintah setempat untuk kembali mengharumkan serta mengangkat nama kota Berastagi.
Seperti masa pada sekitaran Tahun 1996 hingga Tahun 2000 an lalu, dimana kala itu terlihat hiruk pikuk kota terlihat sesak dipenuhi oleh wisatawan asing yang berlalu lalang di jantung kota Berastagi, juga ceria dan senyum para pemandu wisata atau sering disebut Guide menjadi bersinar karena tak jarang para pemandu sering terlihat bercerita dan berjalan dengan para turis bule.
Tentunya dengan pesona wisata di Kota Berastagi sangat bergairah kala itu.. tidak seperti saat ini bisa disebutkan sangat sulit untuk bertemu dan mengucapkan kata “Hallo” karena sangat jarang sekali ketemu wisatawan asing di daerah wisata dan kota sejuk, entah kenapa begitu sulit untuk bertemu.. mereka tanyaku dihati.. ataukah aku yang kurang jalan pikirku..
BACA JUGA: Forkopimda Karo Kompak BagiTakjil Buka Puasa Di Tugu Juang Berastagi
Phillip Tarigan (47) warga Berastagi yang juga seorang pemerhati wisata, Minggu (5/6/2022) menyebutkan kota ini adalah kota paling sejuk, indah, banyak potensi wisata yang dimilikinya, hal ini terbukti dengan tingkat kunjungan wisata ke daerah ini.
“Kita bisa lihat setiap harinya begitu banyak para pelancong datang dari luar daerah untuk menikmati udara dinginnya Berastagi,” Katanya.
Ditambahnya melihat dari tingkat kunjungan wisatawan ke daerah Berastagi ini sudah selayaknya Pemerintah Kabupaten Karo yang sekarang ini membenahi tata kota Berastagi terlebih sistem pengaturan lalu lintas dan perparkiran yang begitu amburadul, sehingga ini yang diduga menjadi biang kemacetan di daerah wisatawan Berastagi ini.
Tentunya hal ini sangat berdampak bagi wisatawan yang berlibur, karena wajah kota ini dilihat dari infrastruktur jalannya, kalau parkir yang sembarangan dan berlapis yang sehingga memperkecil jalan ini kan masalah, ditambah lagi minimnya pengetahuan para juru parkir untuk membuat tertib.
BACA JUGA: Karang Taruna Berastagi Apresiasi Konser Band Kutata Fest Present
“Kita sering lihat pengunjung yang datang ke Berastagi ini begitu banyak baik menggunakan roda empat dan roda dua terlihat memenuhi kota Berastagi terlebih pada hari libur kota ini tidak pernah mati,nah untuk itu kepada instansi terkait Dishub Kabupaten Karo segeralah berkemas membenahi tertib perparkiran karena kita tahu sumber PAD salah satunya dari Pariwisata,jangan nantinya kota ini hanya sebagai kota persinggahan yang akan hanya menjadi perlintasan,” pungkasnya.
Seraya meskipun dari sepenggal cerita ini Kota Berastagi selalu dihati, yah.. memang setiap keunggulan pasti ada juga yang kurangnya.. itu hal wajar sih.. seperti dirasakan si penulis setiap kali keluar daerah yang berganti hawa.. selalu merasa kurang cepat untuk kembali ke Tanah Karo.. perasaan sesampainya di Daerah Bandar Baru Kabupaten Deli Serdang hawa sejuk Berastagi sudah terasa ke tubuh dan merasakan kota kelahiran ku Berastagi sudah dekat, adem sejukdan membuat perasaan menjadi lega…
Salam penulis
Herman Harahap, Wartawan kliksumut.com