Warga Binjai dan Relawan Jokowi Desak Kapolda Tutup Judi

Spanduk
Spanduk warga memohon kepada Kapoldasu untuk menindak judi terpampang di Jalan Ahmad Yani Kota Binjai
Spanduk
Spanduk warga memohon kepada Kapoldasu untuk menindak judi terpampang di Jalan Ahmad Yani Kota Binjai


MEDAN | kliksumut.com – Relawan pendukung Jokowi mendesak Kepala Polda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Martuani Sormin menutup tempat judi tembak ikan di Kota Binjai, Sumut. 

Beberapa spanduk yang dipasang di sejumlah sudut jalan di Kota Binjai, Sabtu (18/4) malam menjadi perhatian warga yang melintas. Spanduk tersebut berisi penolakan lokasi perjudian yang semakin marak di kota rambutan tersebut. 

Spanduk tersebut bertuliskan: “Mohon Atensinya Bapak Kapolda Sumut Untuk Memberantas Perjudian Di Jalan Ahmad Yani Kota Binjai Karena Sudah Meresahkan Masyarakat.”.

Baca juga : Lapor Pak, Tolong Ditertibkan Judi Game Tembak Ikan di Komplek Kota Baru yang Infonya Beroperasi

Salah seorang warga Binjai didampingi Relawan Indonesia Kerja (RIK) kepada wartawan, Senin (20/4), menyebut, mendukung warga yang memasang spanduk tersebut sebagai bentuk protes masyarakat sekitar atas maraknya aksi perjudian ‘tembak ikan’ yang sudah berlangsung beberapa bulan terakhir.

“Banyak sekali orang asing atau orang tidak dikenal keluar masuk sehingga membuat warga disini resah dan memasang spanduk itu. Kami mendukung gerakan ini,”kata Hazrul Azwar warga Binjai bersama Penasihat Relawan Indonesia Kerja (RIK) Ustad Haji Ahmad Farhan. 

Relawan Jokowi bersama Presiden Joko Windodo


Mereka, kata Ustad Farhan tidak mengindahkan imbauan untuk menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

‘’Apalagi ini mau menyambut Bulan suci Ramadhan. Kami harap Kapolda menutup judi ini selamanya,’’ tandasnya.

Senada dengan Ustad Farhan, Relawan Jokowi dari Projo Indonesia mendesak penegak hukum menutup tempat hiburan apalagi perjudian di Binjai.

Baca juga : Lapor Pak Polisi Tolong Digerebek Cafe 77, Informasinya Ada Lapak Perjudian

Menurut Ketua DPD Projo Indonesia Sumut Syafrizal, Binjai sebagai kota yang terkenal dengan  gerakan ulama – nya mulai pudar karena perjudian.

“Jangan sampai warga dan ulama bergerak. Kami masih menunggu penegak hukum,” kata Syafrizal. (red) 

Pos terkait