REPORTER: Dody Ariandi
EDITOR: Wali
KLIKSUMUT.COM | LANGKAT – Kondisi yang memperhatinkan kurang lebih dua tahun rusak, akhirnya Jembatan Sei Air Tenang yang menghubungkan Kecamatan Padang Tualang, dan Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, runtuh, peristiwa itu mengakibatkan satu unit Dump Truck Fuso Nopol BK 8688 JB bermuatan material pasir dan batu galian C yang over tonase coba melintas akhirnya ringsek dengan posisi tergantung, muatan material pada bak sudah berserakan, Selasa (11/6/2024) sekira Pukul 17.00 WIB, sore kemarin.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun akses jalan menuju lokasi pariwisata Tangkahan dan dua kecamatan yakni Kecamatan Batang Serangan dan Padang Tualang, perkebunan PTPN II Kuala Kerapu, Kuala Sawit lumpuh total.
BACA JUGA: Dump Truck Angkut Galian C Terguling di Tengah Jembatan di Langkat
Kasihumas Polres Langkat AKP Rajendra Kusuma ketika dikonfirmasi kliksumut.com, Rabu (12/6/2024) membenarkan peristiwa itu terjadi dalam keterangannya dengan terjadi kecelakaan tunggal.
“Sebelum terjadinya kecelakaan lalu lintas tunggal, mobil dump truck tronton nopol BK 8688 JB datang dari arah Batang Serangan menuju Padang Tualang dengan membawa muatan pasir/ sertu dari sungai. Setibanya di TKP yang mana merupakan jembatan/ titi penghubung antara Kecamatan Padang Tualang dan kecamatan Batang Serangan yang mana kondisi jembatan tersebut sudah tidak layak dilintasi mobil truck tronton yang bermuatan akibatnya jembatan amblas, sebahagian bodi mobil hampir masuk kedalam sungai sehingga mobil dump truck tronton hilang kontrol, sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal akibat jembatan tersebut patah,” jelas AKP Rajendra Kusuma.
Dalam peristiwa itu, supir truck bernama Sugianto, 39, domisili Linkungan.I Bukit Tua, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat mengalami luka ringan dan saat ini mendapatkan perawatan jalan.
BACA JUGA: Dump Truck Tabrak Bus Idola di Lumut
Terpisah, Yanto, 42, selaku warga kepada kliksumut.com menyampaikan statement kekesalannya kepada para pejabat dan pemerintah.
“DPRD Langkat minum susu, Bupati Langkat makan kue bolu, Camat batang serangan minum madu, Masyarakat Batang Serangan makan abu,” ucapan bentuk kekesalannya yang lingkungannya bertahun-tahun tercemar. (KSC)
