Tingkatkan Skor TWK Agar Menciptakan ASN Unggul dan Cinta Bangsa

Oleh : Dr. Elisabeth Siahaan M.Ec., Reza Romi Mahadi S.E., Dicky Hendi S.M

Bacaan Lainnya

www.kliksumut.com – Problem dasar pemuda zaman sekarang adalah kurangnya pengetahuan tentang kebangsaan, sehingga menciptakan kurangnya rasa cinta terhadap Negara.

Pemerintah telah mengumumkan pembukaan seleksi untuk CPNS tahun 2019, ada beberapa tahapan yang harus diikuti para peserta CPNS yaitu, persyaratan dokumen dan kemampuan dalam Tes Kebangsaaan (TWK), kemampuan Itelegensi Umum (TIU), dan harus mempunyai kepribadian yang baik (TKP).

Menjelang persiapan ujian CPNS, diharapkan peserta mempersiapkan diri untuk mengikuti seluruh seleksi ujian baik secara mental, maupun fisik agar di hari H bisa maksimal.

Mengambil kutipan dari Bapak Proklamator, IR. Soekarno jas merah “jangan sekali kali melupakan sejarah “ dari kalimat ini Bung Karno mengajak para pemuda Indonesia untuk tidak pernah melupakan sejarah, dan perjuangan bangsa.

Melalui metode ujian Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), diharapkan metode ini dikembangkan atau difokuskan agar menciptakan ASN Unggul dan cinta bangsa, dengan memahami isi dari butir butir Pancasila yang dimana memiliki 45 butir yang selalu sering menjadi soal di Tes Wawasan Kebangsaan.

Menurut edaran surat dari Permen Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2019 tentang nilai ambang batas seleksi kompetensi dasar pengadaan calon Pegawai Negara Sipil tahun 2019 salah satu yang berubah adalah nilai ambang batas seleksi kompetisi dasar yang terdiri dari tes karakteristik pribadi (TKP), tes itelegensi umum(TIU), dan tes wawasan kebangsaan (TWK).

Baca juga : Komjen Agus Andrianto : Polri Berbuat Baik Saja, Belum Tentu Dianggap Baik

Bedasarkan Permenpan/2019 nilai ambang batas yang harus dilampaui yakni 126 TKP, 80 TIU, 65 TWK. Untuk TKP dan TWK mengalami penurunan angka masing masing sebesar 17 dan 10 point, kemudian untuk jumlah soal yang diujikan dalam soal SKD dalam CPNS 2019 berbeda dengan tahun lalu, sebelumnya dalam permenpan 37/2018 disebutkan, bahwa jumlah soal ada 100 butir yang terdiri dari TKP 35 butir, TIU sebanyak 30 butir dan TWK sebanyak 30 butir, namun di tahun ini jumlahnya sama tetap 100 butir.

Tujuan dari ujian Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) adalah untuk menilai penguasaan pengetahuan para CPNS untuk bisa mengimplementasikan jiwa Nasionalisme dengan tujuan mampu mewujudkan kepentingan Nasional melalui cita cita dan tujuan yang sama dengan tetap mempertahankan identitas nasional.

Serta ujian ini, menciptakan para CPNS mau belajar tentang sejarah Indonesia, sehingga menciptakan jiwa nasionalisme yang tinggi kemudian, menciptakan CPNS yang berintegritas dengan tujuan mampu menunjukan sifat atau keadaan yang menjunjung tinggi kejujuran sebagai satu kesatuan bangsa, selanjutnya tes wawasan kebangsaan (TWK) ini bertujuan mampu membela Negara dan berperan aktif dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan bernegara.

Selanjutnya, Pilar Negara dengan tujuan mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman dan pengamalan nilai nilai dalam pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

Mengapa Tes Wawasan Kebangsaan ini perlu ditingkatkan?, agar para CPNS memfokuskan untuk belajar mengenai sejarah, baik sejarah sebelum merdeka maupun sesudah merdeka, mempelajari tentang identitas kebangsaan agar para CPNS bisa tercipta untuk mencintai negaranya melalui pengetahuan pengetahuan yang dipelajarinya mengenai tentang sejarah bangsa.

Baca juga : Sebar Ujaran Kebencian, Oknum PNS di Kabupaten Asahan ditangkap Polisi

Karena banyaknya manfaat dari belajar tentang kebangsaan, apalagi tentang bagaimana pergerakan sejarah Negara Indonesia. Salah satu fungsi belajar sejarah bangsa Indonesia adalah sarana edukatif, artinya sejarah sebagai sarana pembelajaran, bisa belajar melalui Tokoh Tokoh sejarah Indonesia atau dari cerita para pejuang dan pahlawan pahlawan Indonesia.

Manfaat yang lain dari belajar tentang kebangsaaan bisa menjadi sumber inspirasi bagi pembelajar, misalnya Negara Indonesia pernah berjaya dimasa Kerajaan Hindu dan Buddha, bisa menjadi tolak ukur dan inspirasi memajukan Negara di era modern saat ini, dan manfaat nya yang lain adalah menambah wawasan dan pikiran, tidak harus tentang Kemerdekaan Indonesia, banyak juga manfaat belajar sejarah seperti sejarah perang dunia ke 2 dan sejarah revolusi industri, dengan mempelajari sejarah otomatis pasti menambah wawasan dan pikiran.

Menurut data BKN ada sekitar 3,5 juta pendaftar CPNS untuk tahun 2019, artinya ada 3,5 juta manusia di Indonesia berpotensi untuk belajar mengenai sejarah Negara, karena tidak mudah membentuk karakter bangsa, diperlukan disiplin yang tinggi, banyak cara untuk membentuk karakter bangsa, salah satunya adalah dengan melalui mendalami pembelajaran sejarah.

Melalui moment CPNS ini diharapkan bisa memacu para manusia di Indonesia untuk belajar sejarah melihat dari semangat dan antusiasme masyarakat terhadap program penerimaan CPNS, agar terbentuk nya karakter cinta bangsa dan membentuk karateristik ASN yang Unggul, dan diharapkan dengan tumbuhnya cinta para masyarakat terhadap bangsa juga mengurangi praktek korupsi, karena adanya jiwa Nasionalisme yang tumbuh melalui metode ini.

Baca juga : LMBB : Kritik Pemerintah Hendaknya Berbasis Kepentingan Orang Banyak, Pemberitaan Jangan Opini

Harapan kita, semoga di penerimaan CPNS selanjutnya untuk nilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dijadikan prioritas lebih tinggi, dengan nilai ambang yang lebih tinggi dari pada yang lain.

Sehingga para pelamar lebih fokus untuk mempelajari tentang Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) artinya merangsang para pelamar untuk lebih giat dan peduli dengan wawasannya tentang kebangsaan, yang dampaknya nanti menciptakan karakter karakter jiwa yang cinta Negara dan Bangsa serta menanamkan jiwa Patriot Nasionalisme yang tinggi.

(Penulis, Dosen dan Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Manajemen USU 2019)

Pos terkait