Pebulutangkis Sumut “Kalah Berjamaah”, Pelatih: Hilang Fokus dan Tidak Tenang

Pebulutangkis Sumut "Kalah Berjamaah", Pelatih: Hilang Fokus dan Tidak Tenang
Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 membawa kekecewaan bagi kontingen bulu tangkis Sumatera Utara (Sumut).(kliksumut.com/ist)

EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Babak awal nomor perorangan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 membawa kekecewaan bagi kontingen bulu tangkis Sumatera Utara (Sumut). Hampir seluruh pemain tuan rumah tersingkir di babak 32 besar, menyisakan hanya dua pasangan ganda putra yang melaju ke babak 16 besar. Kekalahan masal ini dijuluki sebagai “kalah berjamaah” oleh sejumlah pengamat, salah satunya pelatih bulu tangkis Sumut, Ahmad Hazim Adibi.

Adibi mengungkapkan bahwa inkonsistensi dan kegagalan menjaga fokus menjadi faktor utama yang menyebabkan kekalahan tersebut. Ia menyoroti laga antara pasangan ganda campuran Axxel Tan/Nurul Tetra Junia Matondang, yang harus mengakui keunggulan pasangan Kalimantan Selatan, Ahmad Maulana Irawan/Tasya Novyana. Dalam pertandingan yang berlangsung di GOR PBSI Dispora Sumut, Jalan Pancing, Medan, Minggu (15/9/2024), Axxel dan Nia, panggilan akrab Nurul Tetra Junia, harus menyerah dalam rubber game 21-13, 10-21, 19-21.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Cabor Bulutangkis Manfaatkan 40 Hakim Garis Berlisensi Asli Sumut di PON XXI 2024

“Di set kedua, permainan mereka benar-benar kacau. Mereka kehilangan ketenangan dan konsentrasi. Akibatnya, pola permainan menjadi tidak teratur, dan lawan bisa dengan mudah menyerang. Padahal, di set pertama mereka sangat dominan,” ujar Adibi.

Masalah ketenangan makin terlihat pada poin-poin kritis set ketiga. Saat itu, menurut Adibi, Axxel dan Nia sebenarnya sudah menemukan kembali ritme permainan mereka, namun langsung goyah saat lawan mengubah strategi dengan pola drive dan bola panjang.

“Pada poin-poin penentuan, konsentrasi mereka hilang, bola-bola tanggung terlepas, dan akhirnya pertandingan berakhir dengan kekalahan,” tambahnya.

Kendati demikian, Adibi tidak sepenuhnya menyalahkan para pemain, terutama di nomor-nomor ganda yang sebagian besar baru dipasangkan menjelang PON XXI. Axxel dan Nia, misalnya, baru berlatih bersama untuk nomor ganda campuran selama sekitar satu bulan sebelum kompetisi.

“Nia lebih sering bermain di sektor tunggal putri dan berlatih di PB Djarum, sementara Axxel berada di PB Jaya Raya. Bermain di nomor ganda membutuhkan adaptasi yang tidak singkat untuk membentuk chemistry dengan pasangan. Mereka berpotensi, tapi butuh waktu lebih lama untuk latihan bersama dan lebih banyak sparring,” jelas Adibi.

BACA JUGA: Sebanyak 92 atlet jadi Pemenang Turnamen Bulutangkis Road to PON XXI Aceh-Sumut Piala Gubernur Sumut 2024

Axxel pun mengakui bahwa kekurangan fokus menjadi salah satu penyebab kekalahannya. Selain itu, kondisi fisiknya yang tidak 100 persen fit juga berpengaruh.

“Set pertama kami bermain cukup baik, tapi di set-set berikutnya fokus kami hilang. Saya juga sedang flu, namun itu bukan alasan. Kami harus berlatih lebih keras lagi untuk bisa tampil lebih baik ke depannya,” ujar Axxel.

Dengan hasil ini, Sumut berharap bisa bangkit di nomor-nomor lainnya, terutama pada sektor ganda putra yang masih bertahan di babak 16 besar. Dukungan dan evaluasi dari tim pelatih akan menjadi kunci untuk memperbaiki performa di PON XXI. (KSC)

Pos terkait