Kader PDIP Kecewa Kepada Hasyim SE

MEDAN | kliksumut.com – Mantan Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Medan H.Armen Pasaribu mengungkapkan kekecewaannya kepada Ketua DPRD Medan Hasyim SE. Armen Daris Pasaribu yang merupakan kader PDI Perjuangan menilai Hasyim tidak melakukan gerakan apapun terkait wabah virus corona yang sedang melanda Kota Medan.

Bacaan Lainnya

Sebagai kader PDI Perjuangan dan mantan Ketua Bamusi, kata Armen dia mengajak kader PDIP bersikap menghadapi virus corona dan dampak ekonomi yang bakal terjadi. 

Baca juga : Kodim Bersama Polres Keluar-Masuk Kampung Himbau Cegah Virus Corona

Armen merujuk pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri yang memerintahkan kader PDIP utamanya eksekutif dan legislatif untuk bergotong royong membantu pemerintah mengatasi wabah virus corona. 

“Saya mendengar begitu banyak keluhan warga kesulitan untuk mendapat selembar masker. Belum lagi upaya penyemprotan desifektan ke pemukiman warga. Seharusnya sebagai Ketua DPRD Medan dan kader PDIP, dia (Hasyim) bisa menggerakkan potensi 50 anggota DPRD Medan atau 10 anggota DPRD Fraksi PDIP berbuat sesuatu,” ungkap Armen kepada wartawan Sabtu (28/3/2020).

misalnya dengan menyumbangkan gaji mereka.Sebagai saudara kita dari etnis Tionghoa, Hasyim juga bisa menggerakkan potensi konglomerat Medan untuk menyumbang membantu beban rakyat menghadapi wabah virus corona. 

“Saya tidak bermaksud bicara SARA karena di PDIP perbedaan suku dan agama disikapi dengan sangat dewasa.Tapi faktanya yang terkena dampak pelemahan ekonomi akibat wabah corona adalah warga kecil, bukan Hasyim dan saudara – saudaranya itu. Saya menunggu Hasyim menunjukkan ketokohannya dikalangan etnis Tionghoa,” ujar Armen. 

Armen juga meminta Hasyim menegur toko dan grosir alat medis agar jangan menimbun masker maupun alkohol sebagai bahan utama pembersih tangan atau hand sanitizer.

“Saya prihatin. Masih saja mereka mencari keuntungan ditengah kepanikan warga. Saya yakin Hasyim dan tokoh etnis Tionghoa di Medan bisa menghimbau toko dan grosir alat medis. Nanti kalau saya dan para ‘anak kolong’ menegur,  jangan salahkan kami. Apalagi tempat ibadah membutuhkan banyak hand sanitizer,” ujar Armen mengakhiri.(sht)

Pos terkait