Butuh Konsentrasi Tinggi Jadi Juri Drumband, Mata dan Telinga Bekerja Serentak di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Butuh Konsentrasi Tinggi Jadi Juri Drumband, Mata dan Telinga Bekerja Serentak di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Juri drumband di ajang bergengsi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 bukanlah tugas yang mudah. (kliksumut.com.ist)

EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | DELISERDANG – Menjadi juri drumband di ajang bergengsi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 bukanlah tugas yang mudah. Juri memegang peran krusial dalam menentukan kualitas penampilan tim drumband dan memastikan setiap penilaian dilakukan dengan teliti dan objektif.

Dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk menilai setiap aspek penampilan drumband. Ada belasan item yang harus dievaluasi secara bersamaan dalam hitungan detik, mulai dari teknik permainan hingga komposisi musik. Sebuah kesalahan kecil dalam penilaian bisa berdampak pada hasil akhir, dan berpotensi memicu keluhan dari tim yang merasa dirugikan.

BACA JUGA: Belum Puas Meski Sumbang 2 Emas, Atlet Drumband Sumut Siap Penuhi Target 7 Emas

“Menjadi juri drumband, khususnya di tingkat PON, membutuhkan pengalaman dan jam terbang yang tinggi,” ujar Nolik Maryono, salah satu dewan juri sekaligus inspektur lomba Drumband PON XXI Aceh-Sumut 2024, saat ditemui oleh tim media PB PON XXI Aceh-Sumut di GOR Disporasu, Deliserdang, Selasa (10/9/2024).

Belasan Aspek Penilaian yang Kompleks

Nolik menjelaskan bahwa setiap kategori lomba memiliki penilaian yang sangat detail. Misalnya, dalam kategori Lomba Baris Berbaris (LBB), dewan juri harus memperhatikan teknik permainan alat musik tiup dan perkusi, formasi baris-berbaris, gerakan, dan general efek. “Semua unsur tersebut harus dipastikan terpenuhi dengan sempurna sebelum kita bisa menentukan pemenang,” tuturnya.

General efek, yang mencakup kesan keseluruhan dari penampilan tim, menjadi elemen dengan bobot penilaian tertinggi. “Di sinilah mata, telinga, dan kecepatan analisa kita bekerja secara serentak. Tidak mudah, butuh konsentrasi tinggi dan pengalaman panjang untuk bisa melakukannya dengan baik,” jelas Nolik.

Stamina dan Ketelitian Seorang Juri

Menjadi juri drumband bukan hanya soal ketajaman mata dan telinga. Juri juga dituntut untuk memiliki stamina yang baik, terutama dalam nomor lomba jarak jauh seperti LKBB (Lomba Ketangkasan Baris-Berbaris) 4000 meter, 6000 meter, dan 8000 meter. Dalam kategori ini, ada juri pendamping yang bertugas memantau atlet selama lomba berlangsung.

“Setiap langkah harus diperhatikan. Apakah langkah mereka seragam, apakah jarak saf kiri-kanan dan depan-belakang sesuai. Semua ini penting untuk memastikan penilaian yang adil dan akurat,” jelas Nolik lebih lanjut.

Pengalaman Panjang Sebagai Juri

Nolik Maryono bukanlah sosok baru dalam dunia juri drumband. Pengalamannya sebagai juri sudah dimulai sejak tahun 2008, saat dirinya pertama kali bertugas di PON Kalimantan Timur. Ia kembali dipercaya menjadi juri di PON 2016 Jawa Barat dan kini kembali di PON XXI Aceh-Sumut 2024. “Ini ketiga kalinya saya bertugas sebagai juri di PON, dan setiap kali selalu ada tantangan baru,” ujar pria berusia 57 tahun ini.

Proses seleksi untuk menjadi juri PON sendiri sangat ketat. Calon juri harus melalui berbagai tahapan seleksi, mulai dari tingkat kota, Porprov, Kejurda, hingga Kejurnas. “Rata-rata juri di PON ini memiliki pengalaman yang cukup panjang. Seleksi dilakukan dari bawah hingga akhirnya kami bisa bertugas di tingkat nasional,” pungkas Nolik.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Sumut Raih Emas Keempat dari Drumband, Baharuddin Siagian: “Semoga Bisa Melampaui Target”

Ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini menjadi salah satu kesempatan besar bagi para juri berpengalaman seperti Nolik untuk berkontribusi dalam mengangkat kualitas kompetisi drumband di Indonesia. Di balik ketegangan para atlet, juri pun bekerja tanpa henti memastikan setiap penampilan dinilai dengan adil dan transparan.

Menjadi juri drumband di ajang sebesar PON XXI Aceh-Sumut 2024 membutuhkan lebih dari sekadar keterampilan teknis. Diperlukan konsentrasi, stamina, dan pengalaman yang luar biasa untuk menilai berbagai aspek penampilan drumband dengan presisi. Mata, telinga, dan kecepatan analisa bekerja bersama demi menjaga keadilan dan integritas kompetisi.

Dengan juri-juri berpengalaman seperti Nolik Maryono, diharapkan penilaian dalam ajang ini berjalan lancar dan mencerminkan kualitas sejati dari para atlet yang berlaga. (KSC)

Pos terkait