BPJS Kesehatan Sibolga Ajak Faskes Sibolga-Tapteng Tingkatkan Pemanfaatan Skrining Kesehatan

SIBOLGA | kliksumut.com BPJS Kesehatan Sibolga kembali mengajak fasilitas kesehatan di wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah untuk melakukan edukasi kepada peserta JKN tentang pemanfaatan skrining riwayat kesehatan. Berlangsung pada Kamis (11/05) dan Jumat (12/05), kegiatan tersebut dihadiri 150 fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan sewilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Kepala BPJS Kesehatan Sibolga, Rita Masyita Ridwan menjelaskan bahwa skrining riwayat kesehatan merupakan salah satu upaya promotif preventif yang dilakukan BPJS Kesehatan untuk mengetahui faktor risiko terhadap empat penyakit yang pernah diderita oleh peserta yaitu diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronis, dan jantung koroner.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: BPJS Kesehatan Sibolga Ajak Faskes Sibolga-Tapteng Tingkatkan Pemanfaatan Skrining Kesehatan

Peserta JKN dapat memanfaatkan pelayanan ini melalui berbagai kanal layanan diantaranya Aplikasi Mobile JKN, melalui website dengan alamat https://webskrining.bpjs-kesehatan.go.id, maupun Chat Asisstant BPJS Kesehatan (CHIKA).

Rita menjelaskan skrining riwayat kesehatan ini dilakukan satu kali setahun dengan sasaran peserta JKN yang berusia 15 tahun ke atas dengan tujuan agar kondisi kesehatan peserta dapat dikelola dengan optimal dan dapat dipantau setiap tahunnya.

“Peningkatan mutu layanan ini menjadi tugas dan tanggungjawab kita bersama. Program JKN tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari Dinas Kesehatan, rumah sakit, Klinik, dokter keluarga dan rekan-rekan mitra BPJS Kesehatan lainnya. Karena itu menjaga keberlangsungan Program JKN ini merupakan tugas kita bersama dengan cara memberikan pelayanan terbaik untuk peserta JKN,” ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut Rita juga memaparkan pentingnya intensifikasi promotif preventif yang merupakan fokus utama pemerintah dalam transformasi sistem kesehatan layanan primer. Ia kembali menerangkan bahwa promotif preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya risiko penyakit tertentu secara efektif sedini mungkin dan sebagai upaya mengoptimalkan pengelolaan penyakit kronis pada peserta JKN.

“Dari data evaluasi skrining kesehatan primer periode Januari 2023 sampai dengan Mei 2023, baru tercatat sebanyak 22.643 jiwa yang telah melakukan skrining riwayat kesehatan primer. Dari hasil skrining tersebut diperoleh informasi sebanyak 1.413 peserta memiliki risiko hipertensi, 337 jiwa berisiko ginjal kronis, 895 jiwa berisiko jantung koroner dan 130 peserta berisiko diabetes mellitus,” jelas Rita.

Pada kesempatan tersebut, Rita juga menekankan akan pentingnya peran FKTP sebagai gatekeeper dan care coordinator yang sejalan dengan pemanfaatan skrining riwayat kesehatan dalam meningkatkan mutu layanan. Rita juga menyampaikan pihaknya akan mendorong peserta yang hasil skrining nya berisiko tinggi agar mengunjungi FKTP untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut.

BACA JUGA: Polisi Cilik Polres Sibolga Raih Juara Satu Senam Lantas

Masih dalam kesempatan yang sama, BPJS Kesehatan Sibolga juga memberikan apresiasi kepada FKTP yang memiliki capaian tertinggi untuk pemanfaatan skrining riwayat kesehatan pada tahun 2022. Di wilayah Sibolga dicapai oleh Dokter Praktik Perorangan, Fauzan Amri sebesar 67 persen atau 2.220 jiwa dari 3.321 peserta terdaftar. Untuk wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dicapai oleh Klinik Ananda sebesar 75 persen atau 1.830 jiwa dari 2.450 peserta terdaftar pada tahun 2022.

“Kami akan segera mengimplementasikan hal-hal yang perlu segera ditindaklanjuti dari pertemuan tersebut. Kami akan bersinergi dengan BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, dan apotek dalam mengoptimalkan upaya promotif preventif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” jelasnya.

“Tahap awal yang harus kita laksanakan dan capai adalah skirining riwayat kesehatan, selanjutnya akan dilakukan pemantauan kondisi kesehatan peserta yang memiliki penyakit kronis, salah satunya melalui Program Rujuk Balik (PRB). Selain itu, harapan kami untuk inovasi dalam PRB yang dipaparkan tadi dapat menyediakan data-data agar ketersedian obat dapat segera dipenuhi demi peningkatan mutu layanan kepada peserta JKN,” tutup Kasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Syariwijaya Suci Ellyani.(red)

Pos terkait