MEDAN | kliksumut.com – Atlet kurash Sumatera Utara (Sumut) terus memaksimalkan program latihan sebagai persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Total ada 10 atlet yang dipersiapkan menuju PON dan saat ini menjalani pemusatan latihan daerah (Pelatda) di Dojo Indonesia Budokai, Medan.
Pelatih kurash PON Sumut, Safridoli mengungkapkan dalam sepekan atlet menjalani 12 sesi latihan setiap pagi dan sore. Sedangkan untuk rest (istirahat) pada Minggu. Sejauh ini program latihan berjalan lancar, hanya saja pihaknya masih terkendala sejumlah hal. Diantaranya kondisi matras yang bukan standar pertandingan.
BACA JUGA: KPU Umumkan Lima Debat Capres dan Cawapres
“Fasilitas matras, karena ini masih bisa tapi sudah tua. Kemarin kami ada minta dari Disporasu untuk matras sebanyak 102 buah. Kemudian untuk peralatan juga swadaya dari kurash. Boleh dipakai, tapi tidak bisa dibawa pulang. Tapi, ini masih standar latihan bukan pertandingan. Kami berharap awal 2024 segera terealisasi,” ucap Safridoli, usai latihan di Dojo Indonesia Budokai Medan, Kamis (7/12/2023).
Selain matras, saat ini pihaknya juga berharap ada bantuan perlengkapan atlet seperti baju latihan yang sesuai standart pertandingan. Minimal bisa dibantu 3 unit baju latihan sebagai pengganti. “Idealnya setiap atlet punya tiga baju latihan. Ini sebenarnya sebagian baju judo, tapi masih kita akomodirlah, yang penting masih bisa ditarik. Kurash itu bajunya lebih tebal dari karate dan lebih tipis dari judo. Itu standartnya,” ujarnya.
Namun, Safridoli mengakui Cabor kurash belum memberikan prestasi bagi Sumut di event nasional. Lantaran cabor ini masih baru terbentuk di Sumut. Begitupun, dirinya berharap bantuan lebih bisa dirasakan mereka jika Sumut ingin meraih medali di PON.
“Saya ditarget sama Pengprov Ferkushi minimal 2 emas. Kita harus ada emasnya, kalau tidak ada berarti kita main-main selama ini. Kita pada 2022 ikut open nasional di Jakarta, dan dapat satu medali dengan 2 atlet yang kita kirim,” kata pria yang juga menjabat Binpres Ferkushi ini.
Sementara, Wasping KONI Sumut, Roberto Sembiring mengatakan status tuan rumah harusnya menjadi momentum bagi atlet lebih termotivasi meraih medali. Apalagi dari hasil analisis nasional, Sumut termasuk provinsi yang melangkah cepat menggelar pelatda bagi atlet kurash pada PON 2024. Maka, ini adalah momentum kurash Sumut untuk ukir sejarah baru.
“Kita berharap atlet ini sudah merasakan bahwa kalian ini adalah atlet PON dan jangan ada yang setengah-setengah lagi. Yang penting jaga diri dan yang saya ingatkan sekali ada penggunaan handphone. Jangan sampai larut malam karena bisa mengganggu program latihan selanjutnya,” pesan Roberto.
BACA JUGA: Atlet Sepatu Roda Sumut Latihan di Luar Daerah
Saat ini, total 10 atlet terdiri dari 5 putra dan 5 putri menjalani pelatda berjalan PON 2024. Dari jumlah tersebut, 5 atlet yang baru masuk program pelatda KONI Sumut, yakni Eduwaret Surbakti di kelas -66 Kg Putra, Andre Lim di kelas + 81 Kg Putra. Kemudian Shakila Ayu Natasya Hasibuan di kelas -63 Kg Putri, Hairani Evelin Ambarita di kelas – 57 Kg Putri, serta Isaac Gok Asi Gultom, kelas Usul (Seni) Putra. (BNL)