Usaha Pelawi SE: Kita Merindukan Jalan Penghasilan Berastagi Bebas dari Kemacetan

Usaha Pelawi SE: Kita Merindukan Jalan Penghasilan Berastagi Bebas dari Kemacetan
Pasca penertiban PKL, dan mengembalikan fungsi terminal di Kelurahan Tambak Lau Mulgap II, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo,warga berharap ketegasan Pemerintah Kabupaten Karo menata jalan umum. (kliksumut.com/Herman Harahap)

REPORTER: Herman Harahap

KLIKSUMUT.COM | KARO – Pasca penertiban pedagang liar di Pusat Pasar Berastagi, Kelurahan Tambak Lau Mulgap II, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, yang dilakukan pada 7 Februari 2025 oleh Pemerintah Kabupaten Karo bersama tim gabungan dari TNI-Polri, Satpol PP, Dishub, dan instansi terkait lainnya, muncul sejumlah sorotan dari masyarakat terkait efektivitas penataan kota tersebut.

Langkah penertiban ini bertujuan untuk menjaga ketertiban, kenyamanan, keindahan, serta kelancaran arus lalu lintas di Berastagi, yang dikenal sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) unggulan di Sumatera Utara. Namun, penataan ini masih menyisakan pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Polres Karo Ungkap Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur, Pelaku Ditangkap

Kritik Tokoh Masyarakat
Usaha Pelawi SE (60), tokoh masyarakat asli Jalan Penghasilan, menyampaikan kritik terkait keseriusan Pemerintah Kabupaten Karo dalam menangani persoalan lalu lintas dan perparkiran di kawasan Pusat Pasar Berastagi.

“Penertiban ini sangat kita apresiasi. Namun, pemerintah harus lebih serius mengatasi kesemrawutan perparkiran, yang selama ini menjadi sumber utama kemacetan di kota Berastagi. Trotoar harus dikembalikan fungsinya untuk kepentingan umum, dan jalur Jalan Penghasilan seharusnya bisa kembali dilalui kendaraan. Sudah bertahun-tahun jalan ini tidak bisa dilalui kendaraan roda empat,” tegasnya, Jumat (9/2/2025).

Usaha juga mengingatkan bahwa di era Bupati Karo Almarhum Rupai Perangin Angin, Berastagi dikenal sebagai kota wisata yang tertata rapi dan indah. Ia berharap kepemimpinan Bupati terpilih Antonius Ginting dan Wakil Bupati Komando Tarigan mampu mengembalikan tata kota Berastagi menjadi lebih baik.

“Saya sangat berharap kepemimpinan baru ini membawa terobosan dan inovasi untuk mengatasi persoalan jalan yang macet dan semrawut di kawasan Pusat Pasar Berastagi,” ujar Usaha.

Penataan Belum Optimal
Pantauan wartawan di lapangan pada Jumat (9/2) menunjukkan bahwa penertiban pedagang liar belum sepenuhnya menyelesaikan persoalan di kawasan Pusat Pasar Berastagi. Jalan Penghasilan, yang menjadi akses vital, masih terlihat padat dan belum bisa sepenuhnya dilalui kendaraan roda empat.

BACA JUGA: Jajaran Polres Tanah Karo Berikan Pengamanan Penuh pada Tabligh Akbar “Karo Bermunajat Season 3”

Kondisi ini diperburuk oleh perparkiran liar yang menghambat arus lalu lintas. Jika pemerintah daerah mampu membuka kembali akses Jalan Penghasilan, Jalan Dagang, dan Jalan Pembangunan sebagai jalur alternatif, kemacetan di pusat kota Berastagi diyakini dapat berkurang secara signifikan.

Masyarakat berharap langkah konkret dari Pemkab Karo untuk menata kota Berastagi sebagai ikon wisata Sumatera Utara yang tidak hanya indah, tetapi juga nyaman dan bebas dari kemacetan.

Berastagi Butuh Perubahan
Keberhasilan menata Pusat Pasar Berastagi tidak hanya berdampak pada kenyamanan masyarakat lokal, tetapi juga pada daya tarik wisatawan. Upaya yang lebih serius dari Pemkab Karo diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk menciptakan Berastagi yang tertib, indah, dan ramah bagi wisatawan maupun warga setempat. (KSC)

Pos terkait