Tak Direkomendasi DPP PDI Perjuangan Calonnya Pada Pilkada, Silahkan Keluar

Alian Napiah Seregar, Kader PDI P dan Hj. Fitriani Manurung Ketua Majelis Ta'lim Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Medan.
Alian Napiah Seregar, Kader PDI P dan Hj. Fitriani Manurung Ketua Majelis Ta’lim Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Medan.


MEDAN | kliksumut.com – Adanya pernyataan Ade Darmawan Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Medan yang viral dimedia sosial. Akan keluar dari PDI Perjuangan jika Akhyar Nasution tidak direkomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai PDI Perjuangan.

Ade Darmawan dalam video yang berdurasi 02.52 mengatakan, akan keluar dari PDI Perjuangan jika  Akhyar Nasution maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Medan melalui jalur partai lain. 

Pernyataan tersebut mendapat tanggapan santun oleh Hj. Fitriani Manurung Ketua Majelis Ta’lim Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Medan. “Sebagai Ketua Bamusi yang merupakan sayap partai PDI Perjuangan seharusnya jadilah kader yang memberikan pencerahan sesuai kaidah agama yang kita anut,” hal ini disampaikannya saat bincang-bincang dengan pengurus Bamusi Alian Napiah Siregar dan Ustad Ahmad Fuad Akbar dikafe O’ mande jalan Abdullah Lubis Medan. Kamis (11/06/20).

Dikatakannya, jika memang saudara Ade Darmawan mau keluar silahkan gak perlu menunggu Akhyar harus maju dari partai lain.

Baca juga : Rusak Lingkungan, PDI Perjuangan Datangi Lokasi Reklamasi Pelabuhan Belawan

“Dari bahasa akan keluar jika Akhyar maju dari partai lain. Ini membuktikan anda bukan seorang kader PDI Perjuangan yang militan,” tegas Fitriani Manurung yang akan meraih S3 Kandidat Dokter Pendidikan Dasar di Unimed.

Dijelaskannya, Seorang kader militan selalu saja mengikuti aturan partai yang ada. Bukanya harus keluar dari partai, jika calonnya yang mau maju Pilkada tidak didukung dari DPP PDI Perjuangan.

“Kalau benar-benar kader militan selalu siap apa yang diamanahkan partai. Bila perlu memberikan masukkan apa dan bagaimana membesarkan partai ini kedepannya,” terangnya.

Hal senada dikatakan, Alian Napiah Siregar pengurus Bamusi kota Medan 3 periode sampai saat ini mengatakan, Sebagai Ketua Bamusi kota Medan Ade Darmawan selama ini apa yang pernah dibuat? Apakah Bamusi disetiap kecamatan ada? Didalam setiap pertemuan hanya berapa orang pengurus. Paling dulu perkenalan pertama saat pelantikan diasrama Haji. Dan acara makan-makan dirumah bung Ade pengurus juga hanya beberapa orang juga. Dan yang membuat ramai adalah ibu-ibu pengajian aja.

Lanjut Alian, Pertemuan selanjutnya yang mau diadakan rapat dikantor travel umroh bung Ade Darmawan juga tak ada yang datang. Saya nunggu berjam-jam akhir jalan sama bung Ade lihat-lihat kebutuhan kantornya. Para undangan dari pengurus juga tak ada yang hadir.

“Semenjak itu, tak pernah ada lagi undangan pertemuan setahu saya, kalau saya tak silap,” terangnya.

Dikatakannya, Bagi Alian kedudukan dipengurus Bamusi yang merupakan sayap partai PDI Perjuangan bukanlah hal yang luar biasa. Tapi, karena kecintaan akan agama Islam dan PDI Perjuangan maka saya mau duduk.

“Apalagi para pendiri Bamusi adalah para ahli agama dan tata bahasa serta didalam terdapat juga pencetus 4 Pilar Kebangsaan. Diantaranya Alm. Taufik Kemas suami ibu Megawati Soekarno Putri,” jelasnya.

Ditegaskannya, kalau mau keluar dari PDI Perjuangan silahkan, pastinya jabatan Ketua Bamusi secara tidak langsung juga tidak lagi.

“Yah sudah keluar sekarang dari PDI Perjuangan, gak perlu lagi nunggu saudara Akhyar maju dari partai lain,” ungkapnya lagi.

Ujar Alian lagi masih banyak yang mau duduk jadi Ketua Bamusi kota Medan. Karena masih banyak yang cinta akan PDI Perjuangan. Dan perlu diingat, untuk memajukan PDI Perjuangan ini tidak gampang.

“Anda tiba-tiba datang dan duduk jadi pengurus Bamusi Medan cukup bagus dan bisa duduk dipengurus DPC PDI Perjuangan juga sangat bagus. Bersyukurlah anda, karena orang mau duduk di DPC juga berebut. Dengan anda keluar pasti banyak yang incar,” ungkap Alian yang juga mantan Satgas PDI Perjuangan Kecamatan Medan Area. 

Semwntara itu juga, Ustadz Fuad Akbar pengurus Bamusi Medan juga menambahkan seorang ustadz hendaklah tabayyun/klarifikasi ketika menerima informasi. Jangan sampai, karena menangkap informasi yang keliru, ustadz jadi keliru juga.

“Sesama ustadz, saya hanya mengingatkan, bahwa dalam Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 6, Allah SWT mengajarkan kita agar teliti terhadap berita yang kita terima. Bahasa Quran-nya ‘tabayyun’,” ucapnya.

Baca juga : Alian : Bu Mega Kira Bisa Restui Akhyar Ikut Pilkada Dari PDI Perjuangan

“Kemudian, bacalah setiap info dengan utuh agar kita tidak gagal faham. Kan, isi berita yang jadi masalah ini tidak sesuai dengan judul berita. Beliau kan seorang ustadz. Masak ustadz mau percaya hoax,” kata dia.

Dijelaskannya, Al-Ikhwal permasalahan karena adanya pemberitaan salah satu media online. Sehingga tercipta suasana yang panas, tapi walaupun begitu ya sudahlah.

“Kiranya jadi pembelajaran buat kita semua,” harapnya. (red)

Pos terkait