Prokes Tertanam dalam Jiwa Atlet Tinju Sumut Untuk Menggapai Prestasi PON Papua

Prokes Tertanam dalam Jiwa Atlet Tinju Sumut Untuk Menggapai Prestasi PON Papua
Daniel Pasaribu, Atlet Petinju

MEDAN | kliksumut.com – Tak dipungkuri impian setiap atlet meraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua yang dihelat, Oktober mendatang. Hal ini membuat petinju Sumut ini semakin fokus latihan dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat untuk mewujudkan impian membawa Sumut Bermartabat menuju podium satu.

Pria berkulit sawo matang ini, selama mengikuti Pelatihan Daerah (Pelatda), Prokes dengan 5 M sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 tetap tertanam dalam jiwanya. Setiap pukul 05.30 WIB selalu rutin minum air putih dan mandi sebelum melaksanakan sholat Subuh. Kebiasaan ini mulai diterapkan saat dirinya menggeluti dunia tinju sebagai pola hidup sehat. Selanjutnya pria yang bernama lengkap Daniel Pasaribu ini melanjutkan aktivitas dan main skipping sebagai pemanasan sebelum memasuki seksi latihan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pertina Sumut “Sasana Manalu Boxing” di Jalan Bunga Herba No 88 Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang. Pelatda yang digelar Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sumut denga menerapkan Prokes secara ketat. Selain itu, para petinju yang dipersiapkan untuk laga di PON XX/2020 Papua telah divaksin seratus persen.

“Vaksinasi Covid-19 bagi atlet telah disuntik untuk dosis 1 dan dosis 2, meskipun sudah divaksin kita tidak boleh sombong, karena setelah mendapat vaksin bukan berarti otomatis kebal terhadap virus tersebut dan tidak akan tertular. Untuk itu, penerapan protokol kesehatan tidak boleh kendor saat latihan sebagai upaya agar virus Covid-19 tidak menyerang seorang atlet,” terang petinju yang akrab di sapa Daniel ini, di Medan, Rabu (29/9/2021).

BACA JUGA: Petinju Terbaik Langkat Hembuskan Nafas Terakhir Setelah Dirawat RS Adam Malik

Petinju yang mengenal olahraga keras ini sejak umur 10 tahun, menjelaskan selain protokol kesehatan (prokes) yang wajib diterapkan, beberapa aturan pun berlaku ketat di Pusdiklat. Artinya atlet wajib mentaati kebijakan Pertina Sumut  selama mengikuti TC penuh. Tentunya ada yang boleh dan tidak boleh dilakukan, khususnya atlet tak boleh izin meninggalkan asrama sekalipun hari libur maupun Minggu.

Bapak satu anak ini selama masa pandemi, sebelum dan sesudah latihan tidak lupa untuk mencuci tangan dengan sabun ditempat yang telah disediakan. Untuk mengetahui perkembangan kesehatan bagi dirinya dan teman lain dilakukan pengecekan suhu tubuh setiap pagi dan malam oleh tim medis yang stanbay di Pusdiklat Pertina Sumut.

Petinju mantan sasana Rajawali Boxing Camp Medan ini, menilai Prokes harus dilakukan dengan 5 M, dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Dirinya sendiri, menggunakan maskes keluar rumah, tetap rajin cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak. Daniel juga sudah jauh mengurangi intensitas kegiatan dengan mobilitas tinggi dan menjauhi kerumunan atau tempat ramai juga sudah dilakukan semenjak Covid-19 pertama kali merebak tahun lalu hingga saat ini.

Meskipun vaksinasi sudah mulai berjalan dalam lingkungan masyarakat, namun penerapan Prokes di lingkungan sekitarnya harus berjalan dengan baik seperti biasanya. “Saya tetap menerapkan disiplin Prokes untuk melindungi diri dan orang di sekitar kita, meskipun sudah di vaksin,” terang Daniel.

Dengan adanya vaksinasi tentu saja lebih tenang saat latihan, karena ini langkah bagus untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang dilakukan pemerintah Namun, Daniel menghimbau kepada masyarakat, khususnya kepada atlet agar jangan abai terhadap protokol kesehatan karena vaksinasi dan protokol kesehatan merupakan satu kesatuan dalam memutus penyebaran Covid-19. Apalagi jelang laga PON XX/2020 Papua, protokol kesehatan harus tertanam dalam jiwa seorang atlet, sehingga menjadi kebiasaan dalam kehidupan. Jika penerapan protokol kesehatan lupa untuk diterapkan maka ada satu kekurangan dalam kehidupan sehari-hari di masa pandemi dan virus tersebut akan mengancam jiwa manusia.

Pos terkait