Persaingan International Chess Championship Makin Sengit

Persaingan International Chess Championship Makin Sengit
International Chess Championship, yang berlangsung di Kota Medan, dan digagas oleh Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN) menampilkan persaingan yang sengit.

MEDAN | kliksumut.comMemasuki hari ketiga kejuaraan catur bertajuk International Chess Championship, yang berlangsung di Kota Medan, dan digagas oleh Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN) menampilkan persaingan yang sengit.

Kejuaraan yang dibuka sejak 5 Desember dan berakhir 10 Desember 2023 mendatang itu belum menunjukan dominasi lebih dari para pecatur berperingkat Grand Master (GM) yang ikut ambil bagian dalam kejuaran tersebut. Hal itu diungkapkan ketua panitia, Arif Rahman Saragih, saat ditemui di Hotel Gran Inna, Medan, Kamis (7/12/2023) sore.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Indosat Ooredoo Hutchison Borong Penghargaan World Communications Award 2023

“Persaingan makin ketat terutama di papan atas kategori open. Belum ada sampai sekarang yang mengumpulkan poin penuh artinya ada persaingan yang seimbang antara pemain. Pemain Indonesia pun mampu menunjukan performa yang baik dan bisa memberikan perlawanan walaupun ada GM yang ikut bertanding,” ujar Arif.

Contohnya Nur Hakim dari Indonesia, Arif mengungkapkan jika pecatur asal Jawa Barat itu bisa berada di meja dua dan terus bersaing dengan pecatur dunia yang berperingkat lebih baik.

“GM pun tidak ada yang poin penuh artinya mereka ada yang nahan imbang,” tuturnya.

Menjawab pecatur dari Medan, Arif mengakui hanya beberapa saja yang mulai menunjukkan performanya.

“Medan sendiri belum panas mungkin ya, kalau yang bisa bersaing di atas ada International Masters (IM) Fitra Andika yang sudah mengemas 4 poin dari lima babak yang telah dilakoni,” ungkapnya.

Saking ketatnya sambungnya, belum bisa ditentukan siapa nantinya yang bakal menjuarai.

“Sampai saat ini belum bisa ditentukan pemenangnya. Biasanya sehari jelang pertandingan terakhir pada 9 Desember nanti bisa kelihatan. Tapi pastinya hari terakhirlah, apalagi semua sengit,” tuturnya.

Untuk persaingan pecatur asing, Arif mengaku pecatur Vietnam dan Filipina menunjukkan dominasinya.

“Vietnam dan Filipina sejauh ini masih mendominasi mereka mengirimkan empat hingga lima pecatur dan selain itu juga ada Malaysia yang mengirimkan sepuluh pecatur,” terang Arif.

Untuk Indonesia, Arif mengaku jika Jawa lebih dominan dari beberapa daerah lain yang juga mengirimkan peserta seperti Aceh, Riau, Kalimantan dan juga Sulawesi.

Seperti diketahui, sebanyak 183 pecatur dari 11 negara bersaing menjadi yang terbaik di kejuaraan catur bertajuk International Chess Championship.

Even yang menjadi sejarah baru di Kota Medan itu sejatinya diikuti 3 Grand Masters (GM), 4 International Masters (IM), 6 Fide Masters (FM) dan 2 Candidate Masters (CM).
Kejuaraan yang diakui federasi catur dunia (FIDE) itu menggelar tiga katagori kejuaraan yakni open, chalenge dan blitz dan juga mempertandingkan tiga kelas yakni Junior (usia 13 ke bawah), Veteran (usia 55 ke atas) dan Women. (BNL)Persaingan International Chess Championship Makin Sengit

MEDAN l kliksumut.com – Memasuki hari ketiga kejuaraan catur bertajuk International Chess Championship, yang berlangsung di Kota Medan, dan digagas oleh Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN) menampilkan persaingan yang sengit.

Kejuaraan yang dibuka sejak 5 Desember dan berakhir 10 Desember 2023 mendatang itu belum menunjukan dominasi lebih dari para pecatur berperingkat Grand Master (GM) yang ikut ambil bagian dalam kejuaran tersebut. Hal itu diungkapkan ketua panitia, Arif Rahman Saragih, saat ditemui di Hotel Gran Inna, Medan, Kamis (7/12/2023) sore.

“Persaingan makin ketat terutama di papan atas kategori open. Belum ada sampai sekarang yang mengumpulkan poin penuh artinya ada persaingan yang seimbang antara pemain. Pemain Indonesia pun mampu menunjukan performa yang baik dan bisa memberikan perlawanan walaupun ada GM yang ikut bertanding,” ujar Arif.

Contohnya Nur Hakim dari Indonesia, Arif mengungkapkan jika pecatur asal Jawa Barat itu bisa berada di meja dua dan terus bersaing dengan pecatur dunia yang berperingkat lebih baik.

“GM pun tidak ada yang poin penuh artinya mereka ada yang nahan imbang,” tuturnya.

Menjawab pecatur dari Medan, Arif mengakui hanya beberapa saja yang mulai menunjukkan performanya.

“Medan sendiri belum panas mungkin ya, kalau yang bisa bersaing di atas ada International Masters (IM) Fitra Andika yang sudah mengemas 4 poin dari lima babak yang telah dilakoni,” ungkapnya.

Saking ketatnya sambungnya, belum bisa ditentukan siapa nantinya yang bakal menjuarai.

“Sampai saat ini belum bisa ditentukan pemenangnya. Biasanya sehari jelang pertandingan terakhir pada 9 Desember nanti bisa kelihatan. Tapi pastinya hari terakhirlah, apalagi semua sengit,” tuturnya.

Untuk persaingan pecatur asing, Arif mengaku pecatur Vietnam dan Filipina menunjukkan dominasinya.

“Vietnam dan Filipina sejauh ini masih mendominasi mereka mengirimkan empat hingga lima pecatur dan selain itu juga ada Malaysia yang mengirimkan sepuluh pecatur,” terang Arif.

Untuk Indonesia, Arif mengaku jika Jawa lebih dominan dari beberapa daerah lain yang juga mengirimkan peserta seperti Aceh, Riau, Kalimantan dan juga Sulawesi.

BACA JUGA: Dharma Raih Emas Catur Kilat Porwil Medan

Seperti diketahui, sebanyak 183 pecatur dari 11 negara bersaing menjadi yang terbaik di kejuaraan catur bertajuk International Chess Championship.

Even yang menjadi sejarah baru di Kota Medan itu sejatinya diikuti 3 Grand Masters (GM), 4 International Masters (IM), 6 Fide Masters (FM) dan 2 Candidate Masters (CM).
Kejuaraan yang diakui federasi catur dunia (FIDE) itu menggelar tiga katagori kejuaraan yakni open, chalenge dan blitz dan juga mempertandingkan tiga kelas yakni Junior (usia 13 ke bawah), Veteran (usia 55 ke atas) dan Women. (BNL)

Pos terkait