Penjaga Warkop Raih Medali Emas Porwil Kota Medan

Penjaga Warkop Raih Medali Emas Porwil Kota Medan
Penjaga warung kopi (Warkop) membukukan prestasi dengan raihan medali emas pada Cabor catur di arena Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) kota Medan VIII/2023.

MEDAN | kliksumut.com Penjaga warung kopi (Warkop) membukukan prestasi dengan raihan medali emas pada Cabor catur di arena Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) kota Medan VIII/2023. Bapak satu anak ini berhasil menjadi yang terbaik untuk catur standard putra. Pecatur asal Kecamatan Medan Deli ini membukukan prestasi dengan raihan nilai 6,5.

Gelaran Porwil Medan VIII/2023 dari cabor catur yang berlangsung di Kafe Tajir, Jalan Alfaka 7, Tanjung Mulia Medan. Tampil sebagai juara umum Kontingen Kecamatan Medan Deli yang meraih 4 medali emas dan 1 medali perunggu.

BACA JUGA: Medan Amplas Petisah Belawan Juara Porwil Medan 2023

Pria bernama lengkap Edi Raja Parinduri berhasil mengoleksi nilai 6,5. Sementara pesaingnya Dedi Junaidi dari Medan Belawan meraih perak dengan nilai 6. Sedangkan atlet catur kecamatan Medan Deli lain, Muhammad Naufal Dzakwan mempersembahkan medali perunggu.

Kiprah suami dari Surya Asyriani mulai mengenal dunia olahraga catur sejak umur 10 tahun. Hal ini bermula anak kedua dari 10 bersaudara ini membantu orang tuanya dengan berjualan minuman berupa kopi, teh dan minuman lainnya dengan membuka warkop di depan rumah. Tepatnya di Jalan Mandala By Pass No. 41 persimpangan Jalan Bersama Medan. Suasana warkop tersebut sangat ramai di kunjungi masyarakat sebagai konsumen karena berdekatan dengan pajak Pekong.

“Saya mulai mengenal catur sejak umur 10 tahun saat membantu orang tua berjualan dengan membuka warkop depan rumah. Di Warkop disediakan sebanyak 6 papan catur yang dipersiapkan bagi pengunjung warkop yang memiliki hobi bermain catur. Dari warkop itu selalu memperhatikan para pengunjung yang sedang bermain catur secara sembunyi untuk memperhatikan buah catur dengan langkah permainannya,” ujar atlet yang dilahirkan di Medan ini, Jumat (10/3/2023).

Namun, tambah pria yang dilahirkan 51 tahun silam ini menuturkan berbeda halnya jika adu taktik catur dilakukan di sebuah warung kopi dengan pertandingan catur dalam turnamen. Meski tetap menguras otak, suasana khas warung kopi yang hangat dan bersahabat memberi nilai unik tersendiri terhadap pemain catur sambil mengepulkan asap rokok. Sementara adu taktik para atlet dalam turnamen catur tentunya harus mengikuti persyaratan dan peraturan pertandingan catur.

“Sebagai atlet catur sangat senang sekali digelarnya Porwil Kota Medan karena semakin seringnya dilakukan kompetisi, generasi- generasi baru dari pecatur handal di  Medan akan tumbuh. Kalau tidak ada kompetisi bagaimana mengasah kemampuan bagi seorang pecatur,” sebut pria yang akran disapa Lian ini.

Selama mengarungi samudera olahraga catur, anak dari pasangan Daktar Parinduri dan Nurhana Lubis telah membukukan prestasi antara lain juara 1 Porseni Antar Pelajar Man se-Sumatra Utara tahun 1990, juara 1 Porkot Medan tahun 2017,  juara 1 Hendra Boang Cup tahun 2021 dan juara 1 Porwil Kota Medan tahun 2020 serta juara 2 Porwil Kota Medan tahun 2021.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Cabor Atletik Porwil Medan Diikuti 198 Atlet

“Filosofi catur dapat menjadi pedoman kehidupan bagi masyarakat. Sebab, permainan catur sangat erat kaitannya dengan strategi dan konsentrasi penuh. Pada permainan catur, dua orang saling berhadapan pada sebuah papan kotak-kotak yang terdiri dari 64 kotak dalam kelompok warna putih dan hitam. Hitam dan putih merupakan kedua warna yang bertolak belakang. Putih dilambangkan sebagai kebaikan, sedangkan hitam dilambangkan dengan kejahatan. Filosofi catur ini menggambarkan bahwa di dunia pasti ada kebaikan dan kejahatan. Keduanya merupakan pilihan, tergantung langkah yang dipilih oleh manusia dalam menjalani hidupnya,” jelas pria yang dilahirkan pada 1 Maret 1972.

Atlet yang berdomisili Jalan Mandala By Pass No. 41 memiliki impian untuk menjadi kontingen Sumut mewakili kota Medan pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut. “Saat ini mematangkan persiapan untuk berlaga pada ajang Selekda Cabor catur yang akan digelar Juni mendatang. Kesempatan ini tidak boleh disia-siakan untuk menjadi atlet Sumut yang berlaga di arena olahraga nasional yang digelar empat tahun sekali,” tutup Lian yang profesi sebagai penjaga warkop. (BNL)

Pos terkait