Menjelang PON 2024, atlet yang kini masuk dalam tim pelatda jangka panjang ini masih mengejar angkatan terbaik menyisakan dua tahun lagi. Salah satunya memperbaiki mentalitas bertanding dan jam terbang ke event nasional.
“Target inginnya emas di PON, tapi mentalnya harus lebih dimatangkan,” ujarnya.
Sementara medali emas di kelas 74 kg putra berhasil disabet atlet Tapanuli Selatan Saidina Sholih dengan total angkatan beban seberat 675 kg. Pada angkatan Squat, Sholih berhasil mencatatkan angkatan terbaik 265 kg, kemudian 150 kg di angkatan Bench Press, dan 260 kg di angkatan Deadlift. Sedangkan medali perak direbut lifter Deli Serdang Yufentinus dengan angkatan terbaik 550 kg, dan perunggu menjadi milik Moses Sitanggang asal Kabupaten Labuhan Batu dengan angkatan 490 kg.
BACA JUGA: Emas Faebolo Dodo, Lengkapi 3 Emas Perdana Angkat Berat Medan di Porprovsu
Keberhasilan Sholih di ajang Porprovsu tahun ini sekaligus membayar lunas kegagalan dirinya pada Kejurnas angkat berat di Lampung. Ia pun bertekad bisa memperbaiki angkatan terbaiknya mulai dari latihan lebih maksimal dank eras.
“Kemarin Kejurnas di Lampung belum beruntung sih bang. Kendalanya tidak ada, mungkin butuh jam terbang lebih banyak tampil di event nasional. Target pasti ingin yang terbaik di PON 2024,” ungkapnya.
Sementara itu, pada pertandingan hari ini masih menyisakan dua kelas, yakni 63 kg putrid an 83 kg putra. (BNL)