Dicky Zulkarnain: Ilmu Peretas atau Black Hacker ini Sudah Gaya-gaya Lama dan Tergolong Jadul

Dicky Zulkarnain: Ilmu Peretas atau Black Hacker ini Sudah Gaya-gaya Lama dan Tergolong Jadul
Dicky Zulkarnain, Komisaris di PT Plasa 99 dan Direktur Utama dari PT Cahaya Digital Nusantara. (kliksumut.com/wali)

REPORTER: Redaksi
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Ilmu peretas atau black hacker ini sudah gaya-gaya lama dan tergolong jadul. Tetapi menurut pengamat selaku praktis di dunia online atau digital, Dicky Zulkarnain mengatakan pasti ada orang dalam yang menjadi kaki tangan atau sindikat kejahatan kelompok Black Hacker ini.

“Itu besar kemungkinan orang-orang yang menjadi operator pemegang password dari PDNS 2 Polisi harus menyelidiki kesana,” jelas Dicky Zulkarnain yang merupakan Komisaris di PT Plasa 99 dan Direktur Utama dari PT Cahaya Digital Nusantara ini kepada kliksumut.com, Rabu (3/7/2024) di Kantornya.

BACA JUGA: Hadiri Peluncuran INA Digital, Pj Gubernur Sumut Komit Kebut Transformasi Digital dan Integrasikan Data Pemprov

Karena menurut analisa Dicky Zulkarnain PDNS 1 tidak bisa di bobol yang di bobol PDNS 2 saja. Itu yang menjadi landasan dasar berpikirnya.

Bacaan Lainnya

“Kejahatan didunia cyber hal seperti ini sudah sering terjadi, karena ilmu dunia digital terus tumbuh dan sangat cepat,” katanya.

Bahkan Dicky yang sudah tahunan yang bergelut di dunia online atau digital ini juga menjelaskan bahwa tentang jenis dan solusi buat peristiwa ini, negara atau bangsa ini harus perang melawan black hackers. Sebab untuk kemajuan dunia digital kedepannya.

“Kemajuan digitalisasi ini juga bagian dari pertahanan negara. NKRI ini sedang diserang dan kondisinya ini sedang perang dangan black hackers,” sebut Dicky yang siap ikut memerangi kejahatan cyber.

Jadi informasi yang didapat bahwa adanya isu Menteri Kominfo Budi Arie Stiadi disuruh mundur, hal ini menjadi geram oleh Dicky Zulkarnain yang merasa dan melihat ini aneh.

“Masakan kita sedang perang melawan black hacker, Panglima Perangnya disuruh mundur. Ini mirip seperti main sepak bola kipernya disuruh pulang,” kata Dicky sembari tertawa.

Dicky juga menjelaskan bahwa adanya jenis dan tipe hacker dan gaya mainnya.

“Hacker adalah seseorang yang memiliki keahlian teknis untuk mengeksploitasi sistem komputer, jaringan atau perangkat elektronik lainnya. Mereka bisa memanfaatkan kelemahan dalam perangkat lunak atau perangkat keras untuk mendapatkan akses yang tidak sah, mencuri informasi, atau menyebabkan kerusakan,” ungkap Dicky.

Maka Dicky memberikan penjelasan bahwa hacker bisa dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk:

1. White Hat Hackers: Mereka bekerja secara legal untuk membantu perusahaan dan organisasi mengidentifikasi serta memperbaiki kelemahan keamanan.
2. Black Hat Hackers: Mereka melakukan kegiatan ilegal untuk keuntungan pribadi, seperti mencuri data atau uang.
3. Grey Hat Hackers: Mereka berada di antara white hat dan black hat, seringkali melakukan hacking tanpa izin tetapi dengan niat baik untuk memperbaiki masalah keamanan.

Penyerangan data BEST PNS 2 (atau sistem data lainnya) oleh seorang hacker bisa dilakukan melalui berbagai metode, seperti:

1. Phishing: Mengelabui pengguna untuk memberikan informasi pribadi atau kredensial login.
2. Malware: Menggunakan perangkat lunak berbahaya untuk menginfeksi sistem dan mencuri data.
3. SQL Injection: Memasukkan kode berbahaya ke dalam aplikasi web untuk mengakses dan mencuri data dari database.
4. Brute Force Attack: Mencoba berbagai kombinasi kata sandi sampai menemukan yang benar.
5. Man-in-the-Middle Attack: Mengintersepsi komunikasi antara dua pihak untuk mencuri atau memodifikasi data.

BACA JUGA: Rektor Launching USU Kampus Digital

Brain Cipher mungkin merujuk pada nama hacker atau kelompok hacker tertentu yang menggunakan ransomware untuk mengunci data korban dan menuntut pembayaran (biasanya dalam bentuk cryptocurrency) untuk memberikan kunci dekripsi. Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data korban sehingga tidak dapat diakses tanpa kunci dekripsi yang benar.

Untuk memecahkan ransomware password atau kunci dekripsi, ada beberapa cara yang bisa ditempuh:

1. Backup dan Restore: Mengembalikan data dari backup yang tidak terinfeksi.
2. Decryption Tools: Beberapa ransomware memiliki alat dekripsi yang tersedia secara publik, jika kelemahan dalam algoritma enkripsi ditemukan.
3. Bantuan Profesional: Menghubungi ahli keamanan siber atau perusahaan yang memiliki keahlian dalam menangani ransomware.
4. Membayar Tebusan: Ini bukan langkah yang direkomendasikan karena tidak menjamin kunci dekripsi akan diberikan dan juga mendukung kegiatan ilegal hacker.

“Upaya pencegahan terbaik adalah selalu memperbarui sistem dan perangkat lunak, menggunakan antivirus yang kuat, mendidik pengguna tentang praktik keamanan yang baik, dan secara rutin mencadangkan data,” tutup Dicky. (KSC)

Pos terkait