BI Optimis Ekonomi RI Menguat, Capai Kinerja Lebih Baik dari 2024

BI Optimis Ekonomi RI Menguat, Capai Kinerja Lebih Baik dari 2024
Gubernur BI Perry Warjiyo pada  peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2024. (Teks foto: kliksumut/ist).

REPORTER: Swisma

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Bank Indonesia (BI) optimis bahwa kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Proyeksi ini didasarkan pada berbagai indikator makroekonomi yang menunjukkan tren positif, meski di tengah tantangan global yang masih berlangsung.

“Kami optimistis dengan pertumbuhan ekonomi yang diprakirakan terus naik dalam tahun-tahun ke depan,” ungkap Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, saat peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2024 secara virtual pada Rabu (22/01/2025).

BACA JUGA: Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen

Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksikan Naik

Perry mengungkapkan bahwa pada 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada pada rentang 4,7% hingga 5,5%. Angka ini diproyeksikan meningkat lebih lanjut pada 2026 menjadi 4,8% hingga 5,6%.

“Kami memprediksi pertumbuhan ekonomi akan terus naik dalam dua tahun ini dan meningkat lebih tinggi di tahun-tahun mendatang,” ujar Perry.

Optimisme tersebut juga didukung oleh inflasi yang diperkirakan tetap terjaga dalam target Bank Indonesia sebesar 2,5%±1%. Stabilitas nilai tukar rupiah akan terus dijaga sesuai dengan fundamental ekonomi, sementara perbankan diharapkan mampu meningkatkan penyaluran kredit hingga tumbuh 13% pada 2025.

Langkah Strategis BI untuk Dorong Pertumbuhan

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2025, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Kebijakan ini diambil dengan keyakinan bahwa inflasi tetap rendah dan diperlukan stimulus tambahan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Kami terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, meningkatkan likuiditas bagi perbankan untuk menyalurkan kredit, dan menerapkan kebijakan makroprudensial yang diarahkan ke sektor-sektor prioritas,” papar Perry.

Selain itu, BI juga menekankan pentingnya digitalisasi di berbagai sektor ekonomi. Digitalisasi ini mencakup sistem keuangan mikro, transaksi keuangan pemerintah, serta kebijakan lain yang mendukung akselerasi pertumbuhan.

Waspadai Gejolak Global

Meski optimis, Perry mengingatkan bahwa BI tetap waspada terhadap dinamika global, termasuk ketidakpastian geopolitik yang dapat memengaruhi perekonomian domestik. BI berkomitmen untuk terus memantau kondisi global agar langkah kebijakan yang diambil tetap adaptif dan responsif.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, BRI Sibolga Raih Penghargaan di Temu Responden Bank Indonesia

Target APBN dan Optimisme Bersama

Sementara itu, pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2025. Target ini menunjukkan optimisme pemerintah dalam mencapai kinerja ekonomi yang lebih baik di tahun mendatang.

“Kita harus membangun optimisme untuk bersama-sama maju ke depan,” tutup Perry Warjiyo.

Dengan komitmen kuat dari Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan pemerintah, diharapkan perekonomian Indonesia mampu mengatasi tantangan global dan terus melaju menuju pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (KSC)

Pos terkait