Atlet Anggar Kota Medan Terapkan Prokes Di Masa Pandemi

MEDAN | kliksumut.com Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kota Medan saat ini menjadi Level II dari level IV sebelumnya. Turunnya Level PPKM ini membuat geliat olahraga mulai melakukan latihan bagi atlet. Cabang olahraga (Cabor) anggar Kota Medan mulai menggelar latihan tiga kali seminggu dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) di masa Pandemi.

“Sempat mengalami kendala dalam latihan sejak pandemi virus Covid-19 melanda Indonesia tahun lalu. Turunnya level PPKM di kota Medan saat ini, atlet anggar Kota Medan kembali latihan rutin. Para atlet latihan tiga kali seminggu dengan menerapkan Prokes secara ketat,” ujar pelatih anggar Kota Medan, Muhammad Rico SE di Medan, Kamis (21/10/2021).

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Atlet Angkat Besi Kota Medan Fokus Latihan Di Masa Pandemi Covid-19 dengan Penerapan Prokes

Sambung Rico, alhamdulilah sekarang kita sudah latihan normal, tiga kali sehari. Sebelumnya memang latihan tidak teratur. Apalagi ada atlet tidak latihan karena dilarang orang tuanya. Alasannya, orang tua takut anaknya terpapar Covid-19. Namun secara perlahan sudah mulai normal.

“Awalnya pemberitaan tentang Covid-19 ini memang sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat. Tapi sekarang secara perlahan sudah berkurang. Apalagi PPKM di Medan juga sudah turun ke Level II,” ungkapnya.

Rico menambahkan saat ini para atlet melakukan latihan  tiga kali seminggu, yakni Selasa, Kamis, dan Sabtu di GOR SMK Tritech, Jalan Bhayangkara, Medan Tembung. Latihan dilakukan menerapkan Prokes.

“Latihan seperti biasa dan harus menerapkan prokes. Disiplin prokes merupakan satu-satunya cara untuk terhindar dari paparan Covid-19. Meskipun sudah divaksin, bukan jaminan bisa terhindari dari virus tersebut,” tutur Rico.

“Kami menekankan penerapan prokes kepada atlet. Setiap atlet wajib menggunakan masker saat datang latihan. Jika ada yang tidak menggunakan masker, maka dilarang untuk memasuki GOR tempat latihan,” terangnya.

Selain itu, kata Rico lebih lanjut, setiap atlet wajib cuci tangan saat memasuki GOR. Kemudian mencuci tangan kembali di tempat yang telah disediakan di arena latihan atau menggunakan handsanitizer yang di bawa masing-masing atlet setiap selesai latihan.

“Handsanitizer juga wajib disemprotkan ke alat (pedang) setelah selesai digunakan,” tambahnya.

BACA JUGA: Atlet Tarung Derajat Medan Raih Emas PON Papua

Kata Rico lagi, latihan juga tetap mengatur jarak antar atlet yang berlatih. Apalagi latihan masih fokus kepada pengasahan fisik daripada teknik. “Kalau saat ini, latihan sekitar 70 persen mengasah fisik atlet. Hal Ini dilakukan untuk menghindari kerumunan massa,” sebutnya.

Rico bersyukur karena atlet binaanya disiplin dalam prokes tersebut. Bahkan, sesama atlet selalu saling mengingatkan jika ada yang melanggar prokes. “Atlet sepertinya sudah paham dengan pentingnya penerapan prokes,” tandasnya.

Rico mengaku saat ini melatih 15 atlet. Mereka merupakan atlet masa depan Kota Medan dengan usia mulai 13 tahun hingga 21 tahun. Para atlet ini diproyeksikan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Sumut dan Aceh. (BNL)

Pos terkait