Antisipasi Wabah Kolera, Babinsa 05/Kolang Sambangi Peternak Babi

TAPTENG | kliksumut.com Menyikapi perkembangan Penyakit Kolera yang mengakibatkan banyaknya ternak babi mati, Babinsa Koramil 05/Kolang Jajaran Kodim 0211/Tapanuli Tengah segera merespon secara cepat.

Babinsa, Peltu R Simanullang segera memonitoring sejumlah Peternak Babi di wilayah binaannya, Selasa (19/11/19).

Bacaan Lainnya

“Tindakan ini merupakan antisipasi agar Penyakit Kolera tidak mewabah, yang pada akhirnya akan merugikan pemilik ternak. Ini juga sebagai langkah tetap menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat,” ujar Dandim 0211/TT, Letkol Inf Dadang Alex,S.Sos melalui Kapten Inf Legiman.

Baca : Babinsa 02/Sorkam Hadir Sebagai Sosok Peduli Generasi Penerus

Pembantu Letnan Satu Simanullang pun menyambangi beberapa warga pemilik ternak babi di desa binaannya. Bintara Senior tersebut melakukan pengecekan terhadap ternak babi yang dimiliki warga binaannya.

“Merawat ternak babi agar tidak terjangkit penyakit Kolera, lakukan koordinasi dengan dinas terkait. Tetap menjaga kebersihan kandang dan sekitar kandang agar tetap bersih,” imbau Danramil.

Perwira berpangkat tiga balok emas di Pundak tersebut menuturkan, apabila ternak Babi mati mendadak, agar melapor ke Perangkat Desa setempat. Selanjutnya aparat setempat akan melaporkan agar ke Dinas Peternakan untuk diteliti.

“Babi yang mati mendadak, jangan dibuang ke Sungai atau Laut. Tetapi dikubur dalam tanah, guna menghindari penyebaran penyakit Kolera,” sebut Legiman.

Babinsa Peltu R Simanullang turun ke Kandang Ternak, langsung bertemu pemiliknya di Desa Rampa dan Nagatimbul, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Berdasarkan monitoringnya ke sejumlah Peternak babi, seperti, M Simamora (51), T Hutagalung (52), Ruslan Hutagalung (60) dan Hormat Siahaan (55), belum ditemukan gejala ternak terjangkit penyakit Kolera. Juga belum ada ditemukan ternak babi yang mati mendadak.

Baca : Pabrik Kramik Terbakar, Ini yang dilakukan PT.KIM

“Sesuai masukan dari Bapak Babinsa, kami akan segera melaporkan jika ada babi yang mati mendadak. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda penyakit kolera mewabah ke desa kami. Kami berharap juga hal itu tidak terjadi,” sebut Ruslan Hutagalung. (ReS)

Pos terkait