Alumni UINSU Diharapkan jadi Pelopor Kerja dan Inovasi

Alumni UINSU Diharapkan jadi Pelopor Kerja dan Inovasi
Rektor UINSU Prof Dr H Syahrin Harahap MA ketika mewisuda 1.847 lulusan ke -76 secara virtual di aula kampus tersebut Jalan Willem Iskandar Medan, Selasa (29/6/2021)

Dalam mengembangkan ilmu pengetahuan maka dibutuhkan mental entrepreneurship, yang bermakna proses kegiatan kreativitas dan inovasi menciptakan perubahan dan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain serta memenangkan persaingan.

Baca juga:Polda Sumut Diminta Agar Tetapkan Tersangka Korupsi di UINSU

Bacaan Lainnya

Hasil riset Global Talent Competitiveness Index (GTCI) tentang pemeringkatan kemampuan daya saing global negara-negara di dunia pada 2019 dilaporkan Negara Swiss Negara Swiss mencapai skor 81,82, Singapura (77,27), Amerika Serikat (76,67), Norwegia (74,67), dan Denmark (73,85). Sedangkan Indonesia (38,61) dengan posisi ke-67, berada di bawah negara ASEAN lainnya, seperti Thailand dengan skor 38,62. Dalam peringkat Negara-negara Asia, Indonesia memperoleh ranking 9 setelah Singapura, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Brunei.

Data ini menunjukkan rendahnya proses kreatif dan inovasi para sarjana di Indonesia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh. Untuk itulah, para alumni yang akan segera meninggalkan kampus agar melakukan proses kreativitas dan inovasi di tengah-tengah masyarakat untuk menjadikan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di UIN SU dapat bermafaat secara luas.

 

“Proses kreatif dan inovatif itulah yang mampu menciptakan dan mengusung kebudayaan dan peradaban manusia,” ungkapnya.

Dari 1.847 lulusan UIN SU yang diwisuda itu tersebar dalam 8 fakultas serta 1 Program Pascasarjana dengan rincian, 127 orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 264 dari Syariah dan Hukum, 690 Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 89 orang Ushuluddin dan Studi Islam, 327 orang dari Ekonomi dan Bisnis dan Bisnis, 77 dari Ilmu Sosial, 67 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, 134 orang dari Fakultas Sains dan teknologi serta 72 orang dari program pascasarjana. (swisma)

 

 

Pos terkait