Aksi Damai Ribuan Massa Al Washliyah di Kantor Bupati Deli Serdang Nyaris Ricuh, Tuntut Penghentian Pengosongan Lahan

Aksi Damai Ribuan Massa Al Washliyah di Kantor Bupati Deli Serdang Nyaris Ricuh, Tuntut Penghentian Pengosongan Lahan
Aksi Damai Ribuan Massa Al Washliyah di Kantor Bupati Deli Serdang Nyaris Ricuh, Tuntut Penghentian Pengosongan Lahan. (kliksumut.com/Bambang)

REPORTER: Bambang

KLIKSUMUT.COM | LUBUK PAKAM – Aksi damai ribuan massa yang tergabung dalam organisasi bagian dari Al Jam’iyatul Washliyah memadati halaman Kantor Bupati Deli Serdang sejak pukul 09.00 WIB. Aksi yang melibatkan pelajar dan mahasiswa ini menuntut Bupati Deli Serdang, H. Ashari Tambunan, menghentikan rencana pengosongan lahan milik Al Washliyah di Desa Patumbukan, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.

Pantauan di lokasi, massa yang datang dengan mengenakan atribut Al Washliyah membawa spanduk dan poster berisi penolakan pengosongan lahan. Orasi-orasi bergantian disuarakan dari atas mobil komando, memantik semangat ribuan peserta aksi yang datang dari berbagai kecamatan di Deli Serdang.

BACA JUGA: Polemik Memanas! Wabup Deli Serdang Tegaskan Rebut Kembali Gedung SMPN 2 Galang Meski Dimenangkan MA untuk Al Washliyah

Namun, aksi damai sempat diwarnai ketegangan. Sekitar pukul 09.30 WIB, terjadi saling lempar antara peserta aksi dan aparat keamanan yang mencoba menghalau massa yang berusaha masuk ke dalam kantor Bupati. Ketegangan berhasil diredam setelah pimpinan aksi turun tangan menenangkan massa.

Bacaan Lainnya

Aksi terus berlangsung hingga pukul 10.30 WIB. Bupati Deli Serdang, H. Ashari Tambunan, didampingi Wakil Bupati H.M. Ali Yusuf Siregar, sempat keluar menemui massa. Namun, momen ini justru memicu reaksi lebih keras dari peserta aksi.

Menurut keterangan beberapa peserta aksi, Bupati hanya sebentar hadir dan menolak mendengarkan lagu “Kain Kafan” yang diputar massa sebagai simbol kekecewaan dan peringatan moral. Usai lagu diputar, Bupati kembali masuk ke dalam kantor tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Tindakan ini menyulut emosi massa hingga terjadi kericuhan lanjutan.

Ribuan massa kemudian memblokade jalan utama dari arah Siantar menuju Medan, menyebabkan kemacetan panjang di ruas jalan protokol. Pihak kepolisian dari Polresta Deli Serdang segera mengambil langkah pengamanan untuk mencegah situasi memburuk.

Kapolresta Deli Serdang yang berada di lokasi mengimbau massa untuk tetap menjaga kondusifitas dan menghindari tindakan anarkis. “Kami memahami aspirasi saudara-saudara, namun mohon jangan sampai mencederai aksi damai ini,” ujar salah satu perwira polisi yang memimpin pengamanan.

Sekitar pukul 11.45 WIB, perwakilan massa akhirnya dipersilakan masuk ke dalam Kantor Bupati Deli Serdang untuk menyampaikan langsung aspirasi kepada jajaran pemerintah daerah.

BACA JUGA: Kampung Narkoba Desa Pisang Pala, Galang di Gerebek Polresta Deliserdang, 5 Orang Ditangkap

Tuntutan Aksi
Massa aksi menyuarakan beberapa tuntutan utama, antara lain:
– Menolak keras upaya pengosongan lahan Al Washliyah di Desa Patumbukan.
– Mendesak Pemkab Deli Serdang menghentikan proses hukum dan eksekusi lahan.
– Meminta Bupati memberikan pernyataan terbuka dan resmi terkait komitmennya dalam menyelesaikan persoalan ini secara adil.

Koordinator aksi, yang juga Ketua Mahasiswa Al Washliyah Deli Serdang, menyatakan bahwa aksi akan terus dilakukan jika tidak ada respons konkret dari pemerintah daerah. “Kami tidak akan diam ketika hak-hak pendidikan dan keagamaan kami dirampas,” tegasnya.

Situasi Terkini
Hingga berita ini diturunkan, suasana di sekitar Kantor Bupati Deli Serdang berangsur kondusif. Namun aparat kepolisian masih tetap bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi lanjutan. (KSC)

Pos terkait