2021, Inflasi Sumut Diprediksi Meningkat

2021, Inflasi Sumut Diprediksi Meningkat
Pada rakorprov yang digelar tatap muka dan virtual dihadiri Gubsu Edy Rahmayadi, Soekowardojo juga menyebutkan pertumbuhan perekonomian Sumut semakin membaik

MEDAN | kliksumut.com – Inflasi Sumatera Utara (Sumut) 2021 diperkirakan meningkat dari 2020. Kenaikan tekanan inflasi itu seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian didorong peningkatan mobilitas masyarakat, permintaan domestik, penyesuaian harga cukai rokok, serta kenaikan jasa angkutan udara yang berangsur kembali beroperasi.

“Dengan perkembangan tersebut, realisasi inflasi Sumut 2021 diproyeksikan masih berada pada rentang sasaran nasional 3%±1%, dengan potensi bias bawah,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah (KPw BI) Sumut Soekowardojo pada Rapat Koordinasi Provinsi (Rakorprov) Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sumut semester I Tahun 2021, Senin (28/6/2021).

Soekowardojo menyebutkan, ada beberapa faktor pendorong inflasi, yakni peningkatan permintaan masyarakat akibat pemulihan ekonomi pasca implementasi vaksin dan peningkatan mobilitas masyarakat.

Harga tiket pesawat udara diperkirakan mengalami kenaikan sejalan dengan pendistribusian vaksin Covid-19 juga menjadi pendorong inflasi.

Faktor lainnya juga adanya kenaikan cukai rokok rata-rata 12,5% per 1 Februari 2021, pengurangan subsidi BBM jenis solar dari Rp1.000 menjadi Rp500. (UU No.9 Tahun 2020 tentang APBN TA 2021). Kemudian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan kebijakan pelonggaran LTV dan DP kendaraan bermotor per 1 Maret 2021.

Baca juga: Pemprovsu Bantu Pemko Medan Ketersedian RS Covid-19

Demikian juga potensi terganggunya panen akibat cuaca ekstrim yang berdampak pada terbatasnya pasokan, aktivitas dunia usaha mulai pulih dengan banyaknya lapangan kerja yang kembali dibuka serta tunjangan-tunjangan yang kembali dibayarkan didukung program bantuan sosial pemerintah yang masih berjalan.

“Outlook perbaikan ekonomi dan pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur akan meningkatkan harga bahan bangunan juga menjadi pendorong inflasi,” ungkap Soekowardojo.

Sedangkan faktor penahan inflasi, kata Soekowardojo dipengaruhi food estate diharapkan dapat menopang ketahanan pangan di wilayah Sumatera Utara.

Kemudian membaiknya infrastruktur di berbagai daerah dapat menurunkan biaya transportasi komoditas pangan sehingga dapat menekan inflasi dan pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi target penyaluran pembiayaan bagi perbankan di 2021.

Pada rakorprov yang digelar tatap muka dan virtual dihadiri Gubsu Edy Rahmayadi itu, Soekowardojo juga menyebutkan pertumbuhan perekonomian Sumut semakin membaik yang ditandai dengan adanya terlihat pergerakan ekspor impor dari provinsi ini ke beberapa negara tujuan di luar negeri pada semester I-2021.

“Kegiatan tersebut diharapkan terus berkelanjutan pada semester II mendatang,” katanya yang pada rakorprov itu juga dihadiri Wakil Sekretaris TPIP Verry Irwan, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Asisten I Pemprovsu Arief, Kadis Pertanian Sumut, BPS Sumut, Bupati Batubara, Pj Kadis Peternakan Toba, serta pejabat lainnya.

Soekawardojo menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Sumut di semester I-2021 tercatat -1,85% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar -2,94% (yoy). Realisasi ini sejalan dengan peningkatan ekonomi nasional yang sebesar -0,74% (yoy) dan Sumatera sebesar -0,86% (yoy).

Pos terkait