Wisuda 42 Sarjana, STIE MTU Menuju PT Kebanggaan

MEDAN | kliksumut.com – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mahkota Tricom Unggul (MTU) sedang dalam masa perubahan. Ini ditandai dengan pergantian nama pada tahun lalu, dari STIE Tricom menjadi STIE Mahkota Tricom Unggul atau MTU.

“Dengan bermetamorfosa menjadi Mahkota Tricom Unggul diharapkan kita akan menuju perguruan tinggi yang patut menjadi kebanggaan bersama,” kata Ketua STIE MTU, Prof Ir Zulkarnain Lubis MS PhD saat menyampaikan pidato pada wisuda 42 lulusan STIE MTU di Grand Ballroom Karibia Boutique Hotel, Jalan Timor Medan, Senin, 29 Maret 2021.

Hadir dalam wisuda yang dilakukan dalam protokol kesehatan yang ketat itu, perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumut, Ketua Yayasan Pendidikan Tricom Usli Sarsi, Wakil Ketua STIE MTU Manda Dwipayani Bhastary SS MSi, Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Ahmad Rivai SE MM, Kabid Kepegawaian dan Keuangan Ahmad Fadli SE MSi, Ketua Program Studi (Prodi) Manajemen Nasib SPd MM, Ketua Prodi Akuntansi Dewi Rafiah Pakpahan SE MAk, Kabid Promosi dan Humas Debora Tambunan SPd MSc, para dosen dan keluarga wisudawan.

Baca juga: ELC Gelar Diskusi Berkaitan dengan Revisi Undang-Undang ITE

Bacaan Lainnya



Selain perubahan nama, kata Prof Zullkarnain Lubis, awal perubahan yang dilalukan sesungguhnya ditandai dengan kepindahan kampus sejak awal tahun ajaran 2019/2020 yaitu dari kampus sederhana dengan fasilitas yang kurang memadai di Medan Marelan ke kampus yang representatif dengan fasilitas lengkap di lokasi yang sekarang, yaitu Kampus Pematang Pasir, Medan Labuhan.

Selain itu, kata Prof Zul, sapaan akrab Prof Zulkarnain Lubis, untuk pembenahan kurikulum, jauh sebelum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mencetuskan ‘Merdeka Belajar Kampus Merdeka’, meskipun tanpa menggunakan nama Kampus Merdeka, STIE MTU telah melakukannya. Yakni dengan merombak kurikulum melalui peningkatan bobot lokal yang mengarahkan mahasiswa dan lulusannya kelak memiliki pengalaman belajar di luar kampus, yaitu belajar dengan bekerja dan bekerja untuk belajar.

“Belajar dengan bekerja dan bekerja untuk belajar tersebut intinya adalah mengirimkan mahasiswa untuk magang di berbagai perusahaan selama 4 bulan untuk S-1 dan 3 bulan untuk D3 yang telah dimulai pada semester lalu dan baru saja minggu lalu mahasiswa diterima kembali di kampus setelah menyelesaikan masa magangnya,” kata mantan Rektor UMA ini.

Pos terkait