Dipaparkannya, Angela Duckworth, seorang psikolog printis, menjelaskan temuan risetnya tentang faktor yang menentukan keberhasilan dan kesuksesan seseorang yaitu bukan talent atau bakat dan bukan juga IQ yang menentukan, melainkan Grit (ketabahan) sebagai perpaduan antara kegairahan/semangat (passion) dan ketekunan (perseverance).
Secara lugas, sebut rektor, Duckworth menjelaskan, untuk mencapai prestasi tidak boleh hanya mengandalkan bakat alami, namun yang paling penting adalah usaha yang dilakukan dan respon terhadap hambatan.
BACA JUGA: PKKMB USU Pecahkan Rekor MURI, 7.858 Peserta Nyanyikan Lagu 8 Etnis
Menurut rektor, Grit bisa dipelajari sekaligus menawarkan rumusan baru meraih prestasi individu dan prestasi kolektif atau kelembagaan. Pola dari rumusan baru itu menghasilkan gritty leadership (kepemimpinan yang tangguh).
Agar bisa memperoleh kemampuan untuk melakukan sesuatu, perlu bakat dalam jumlah yang sedikit maupun banyak.
“Kemudian kita perlu melakukan usaha dengan cara latihan. Bakat dikombinasikan dengan usaha akan menghasilkan kemampuan. Jika kita ingin melakukan sesuatu, maka kemampuan tadi harus digunakan dalam kurun waktu yang lama dan terus menerus agar membuahkan hasil (usaha). Kita sangat membutuhkan effort (usaha) untuk menghasilkan skill (kemampuan) dan achievement (pencapaian),” jelasnya.