MEDAN | kliksumut.com – Kontingen Kecamatan Medan Perjuangan mengirimkan atletnya untuk mengikuti pertandingan cabang olahraga (Cabor) kempo. Pertandingan tersebut merupakan ajang Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XIII/ yang di gelar di Jalan GB Josua Medan, Minggu (10/8/2023). Rangga Afillio yang merupakan siswa kelas V SD Negri 060853 Medan mendapat medali emas di nomor embu perseorangan (solo).
“Selain menyalurkan hobi, saya sangat bersyukur ketika dapat meraih medali emas di pertandingan Cabor Kempo pada ajang Porkot Medan 2023. Raihan emas tersebut merupakan medali emas perdana yang diraih sejak menjadi kenshi kota Medan,” kata anak bungsu dari tiga barsaudara ini di Medan, Minggu (15/10/2023).
BACA JUGA: Wilman Raih 3 Medali Diajang Porkot Medan 2023
Kenshi yang dilahirkan di Medan ini menuturkan khasanah ilmu olah kanuragan banyak memiliki berbagai jenis aktivitas fisik yang berguna untuk membela diri. Salah satu yang populer adalah kempo yang saat ini kian banyak ditekuni masyarakat guna meningkatkan reflek tubuh terhadap ancaman.
Penyandang sabuk kuning ini menggeluti olahraga bela diri sejak kecil. Orang tuanya memang menyuruhnya untuk belajar bela diri. Meski awalnya memilih olahraga lain, tapi pilihan hatinya justru berlabuh pada seni bela diri asal Jepang.
Lebih dari tiga tahun menggeluti olahraga tersebut, Rangga, begitu biasa dia dipanggil mengaku kempo banyak memberikan manfaat baginya, terutama terkait reflek tubuh. Kenshi yang dilahirkan pada 7 Januari 2013 juga mengaku sempat tersandung, tapi dengan berbagai teknik kempo yang dipelajari akhirnya bisa selamat dan tidak terjatuh.
Selain seni menguasai diri sendiri, kempo juga membuat fisiknya lebih sehat dan bugar. Bahkan dari segi mental dan fisik, anak dari pasangan Afrizal dan Afrija Illia Jusmi ini bisa mengenal berbagai jenis teknik pernapasan agar tidak cepat capek dalam kegiatan sehari-hari.
BACA JUGA: Ariza Raih Medali Emas Perdana Di Ajang Porkot Medan 2023
Kenshi asal dojo Thamrin ini menambakan kempo juga sangat melatih bentuk disiplin dari para penikmatnya. Hal itu menurutnya bisa dilihat dari bentuk pola latihan sesuai umur dan tingkatan, kebersihan dan kerapihan, hingga salam yang wajib diucapkan sebelum memasuki arena dojo.
“Saat mau tanding biasanya juga lebih intensif pola latihannya yang diarahkan pelatih sempai Afrizal yang merupakan ayah kandung saya, sehingga harus lebih fokus. Ini juga membutuhkan daya tahan fisik yang lebih kuat. Usai meraih emas di Porkot 2023 maka ke depannya semakin giat latihan untuk mengikuti kejuaraan kempo berikutnya dengan misi raihan medali emas”, pungkas rangga. (BNL)
