Penyaluran Kredit UMKM Sumut Mencapai Rp80,20 Triliun Hingga Agustus 2024

Penyaluran Kredit UMKM Sumut Mencapai Rp80,20 Triliun Hingga Agustus 2024
Kepala Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien saat memaparkan pertumbuhan perbankan di Sumut pada media update. (foto: kliksumut.com/ swisma)

REPORTER: Swisma
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Hingga Agustus 2024, penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sumatera Utara mencatatkan pencapaian luar biasa. Dengan total penyaluran sebesar Rp80,20 triliun, kredit UMKM tumbuh sebesar 5,20 persen secara year-on-year (yoy), menjadi motor penggerak penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, menyebut bahwa sebagian besar kredit tersebut dialirkan ke sektor perdagangan, yang berkontribusi 45,13 persen dari total penyaluran. Sementara itu, sektor pertanian, terutama subsektor perkebunan sawit dan padi, menyusul dengan pangsa 26,53 persen.

“Kami melihat peningkatan signifikan dalam segmen usaha mikro, yang menyumbang 50,67 persen dari total kredit UMKM, menggantikan dominasi usaha menengah sejak 2021. Ini sejalan dengan bertumbuhnya usaha perorangan di era new normal,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: OJK Terima 12.021 Pengaduan Pinjaman Online Ilegal hingga September 2024

Pendorong Pertumbuhan Kredit Konsumtif

Tak hanya kredit produktif, pertumbuhan kredit konsumtif di Sumut juga menguat. Pada Agustus 2024, kredit konsumtif tercatat mencapai Rp83,73 triliun, tumbuh 14,11 persen yoy. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat, ditopang oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 3,67 persen dan insentif makroprudensial berupa LTV 0 persen.

Sektor rumah tangga, melalui kredit multiguna dan kredit kepemilikan rumah (KPR), menjadi pendorong utama. Pertumbuhan KPR mencapai 8,15 persen yoy, sementara kredit kendaraan bermotor melonjak 18,56 persen yoy. Kehadiran kendaraan listrik juga turut mendongkrak pertumbuhan ini, didukung promosi dan insentif fiskal dari pemerintah.

Resiliensi Perbankan di Tengah Pertumbuhan Kredit

Muttaqien menambahkan, sektor perbankan di Sumut menunjukkan ketahanan yang kuat, dengan pertumbuhan kredit produktif mencapai Rp188,03 triliun atau 69,19 persen dari total kredit. Kredit modal kerja berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ini, disusul oleh kredit investasi.

BACA JUGA: Tingkatkan Literasi Keuangan Mahasiswa, OJK dan Forkom IJK Sumut Gelar Goes to Universitas Labuhanbatu

“Pertumbuhan sektor pertanian, terutama perkebunan sawit, memberikan dampak signifikan terhadap pemulihan ekonomi daerah,” ujarnya. Peningkatan produktivitas dan ekspansi lahan di sektor ini, serta permintaan CPO di pasar internasional, turut berkontribusi terhadap lonjakan kredit.

Dengan rasio NPL yang terjaga pada tingkat aman (0,79 persen NPL net), perbankan Sumut berhasil meminimalisir risiko kredit, memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kinerja positif ini diharapkan terus berlanjut, mendukung peran UMKM dan sektor produktif lainnya dalam menggerakkan roda ekonomi Sumatera Utara. (KSC)

Pos terkait