Pasaran Kusen Bekas Di Masa Pandemi Tetap Stabil

Pasaran Kusen Bekas Di Masa Pandemi Tetap Stabil
Pelaku usaha kusen bekas
Pasaran Kusen Bekas Di Masa Pandemi Tetap Stabil
Pelaku usaha kusen bekas


MEDAN | kliksumut.com – Wabah pandemi yang melanda dunia telah mengganggu berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi. Hal membuat pelaku usaha sebagian menghentikan usahanya untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19. Namun, bagi pelaku usaha kusen bekas tetap bertahan dan pasaran tetap stabil di masa pandemi.

Pusat bisnis kusen bekas yang berlokasi di Jalan Pahlawan Kelurahan Pahlawan Kecamatan Medan Perjuangan tetap beraktivitas sejak Maret pandemi melanda kota Medan. Masyarakat yang ingin membangun rumah lebih tertarik dengan kusen bekas dibandingkan kusen baru. Hal ini disebabkan kusen bekas dari bongkaran rumah dengan arsitektur jaman kuno lebih beberkualitas dibandingkan kusen baru.

Baca juga : Kepala Desa Tanjung Siporkis, Terapkan Prokes Kepada Warganya

Saat melintas di Jalan Pahlawan terlihat seorang pengusaha kusen bekas sedang merapikan dagangannya agar terlihat rapi saat konsumen memasuki tempat usahanya. Di jalan tersebut banyak terpajang kusen bekas untuk di jual kembali. Kusen bekas yang banyak tersedia di sekitar ternyata bisa menjadi bisnis yang menjanjikan. Penggunaan kusen bekas justru lebih menguntungkan dibanding dengan kusen baru yang pasokannya kayu sebagai bahan dasar saat ini lebih sulit didapat.

“Tidak pungkuri selama tujuh bulan pandemi Covid-19 hingga sampai saat ini telah mengubah hampir semua lini kehidupan. Keharusan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan keharusan social distancing demi menghambat penyebaran virus berbahaya tersebut telah berimbas sangat besar pada sektor perekonomian,” ujar pengusaha kusen bekas Dolly Isvandar Lubis di Jalan Pahlawan Medan, Selasa (27/10/2020).

Pria yang dilahirkan 50 tahun lalu ini mengungkapkan dampak dari pandemi banyak perusahaan gulung tikar dan banyak pekerja kehilangan pekerjaan. Meskipun saat ini kota Medan dalam suasana adaptasi kebiasaan baru agar roda ekonomi bisa kembali berputar. Untuk usaha kusen bekas ini selama pandemi tetap stabil dan permintaan masyarakat akan kusen bekas ini di pasaran tidak menunjukkan penurunan.

“Di tengah mahal dan langkanya kayu handal, usaha penjualan kusen bekas menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin membangun rumah,” terangnya.

Tak disangka, tambahnya, di tengah bisnis lesu akibat dampak panditas Namun bisnis kusen bekas ini tetap berjalan dengan normal. Pelanggan yang mayoritas berasal dari luar kota justru lebih tertarik dengan produk kusen bekas berupa pintu dan jendela. Dalam satu bulan ini permintaan terus bertambah.

Alumni SMA Negeri 8 Medan ini mengaku, produk kusen bekas memang tampak biasa saja. Namun, bagi masyarakat yang mengetahui kualitas barang bekas ini memiliki nilai tambah. Bahkan karena itu juga yang membuat bisnisnya ini begitu banyak diminati oleh pembeli.

Dolly menuturkan hingga saat ini belum mengalami kesulitan berarti dalam menjalankan bisnis kusen bekasnya. Alasannya, usahanya tak memerlukan keahlian khusus dan bahan baku banyak terrsedia.

Baca juga : Berjualan di Tengah Pandemi, Terapkan Prokes Covid-19

Alumni Fakultas Ekonomi UISU ini memaparkan sebagai pengusaha harus dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang hendak membeli. Masa Covid-19 kami menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Bagi konsumen yang datang dianjurkan untuk mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan sebelum masuk melihat pajangan kusen bekas. Selain itu, bagi konsumen yang tidak memakai masker, maka kami berikan masker secara gratis.

“Bisnis kusen bekas ini sangat menguntungkan dan bahan mudah di didapat. Di masa pandemi ini diharapkan kita semua mawas diri dan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai wujud kepedulian untuk memusnahkan virus Covid-19 sehingga perekomian dapat berjalan lancar kembali,” tutup pria yang membuka usaha pada tahun 2005 lalu. (BNL)

Pos terkait