Sambung Surbakti, adanya pandemi Covid-19 saat ini tentunya membuat pelatih melakukan perubahan model latihan. Pelatih menerapkan latihan menjaga jarak antara atlet yang satu dengan atlet lainnya dan tetap menggunakan masker saat berada di ruangan latihan. Saat latihan para atlet dianjurkan membuka masker jika merasa terganggu untuk mengangkat beban. Sebelum, memasuki ruangan latihan para atlet di cek suhu tubuh dan diwajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun ditempat yang telah disediakan.
Selain itu, tambah Surbakti, semua peralatan yang dipakai latihan juga dijamin steril, disemprot disinfektan dan dibersihkan secara berkala. Sesuai dengan anjuran KONI Medan dan Peraturan Wali Kota Medan (Perwal) Nomor 38 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Wali Kota Medan Nomor 27 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Medan, pengurus PABSI Medan telah memiliki gambaran penerapan protokol kesehatan dalam pembinaan atlet pada adaptasi kebiasaan baru di kondisi Covid-19.
Baca juga: Putus Rantai Covid-19, Pemkab Sergai Jemput Bola Vaksin Lansia Kerumah Warga
Sinuhaji memaparkan selama atlet melakukan latihan rutin terus mendapat pengawasan dari tim doker agar kondisi seluruh personel yang dipersiapkan Kejurda angkat besi dalam kondisi sehat. Selanjutnya lingkungan tempat latihan harus dijaga dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Bagi atlet yang melanggar Prokes maka dikenakan sanksi berupa pencoretan nama untuk tidak ikut ambil bagian di Kejurda.
“Motivasi para atlet sangat tinggi saat latihan di masa pandemi dengan tetap menjunjung tinggi penerapan Prokes. Pada ajang Kejurda ini ditargetkan meraih 6 medali emas. Ajang adu prestasi antar lifter se-Sumut ini akan menjadi bahan evaluasi bagi PABSI Medan untuk mempersiapkan atlet pada Pekan Olahraga Wilayah Sumatera Utara (Porwilsu) dan Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) yang digelar pada tahun 2022,” tutupnya. (BNL).
