LANGKAT | kliksumut.com – Seorang Sintua yang juga mantan karyawan PTPN IV Langkat berinisial ASS, diduga menghamili gadis di bawah umur berinisial IAD (16) dan kini Sintua Kabur.
Atas hal ini, ASS sudah ditetapkan sebagai tersangka dan diburu petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Langkat.
Cerita pilu ini bermula saat IAD masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Baca juga : Petani Durian Asal Langkat Gagal Panen
Suatu ketika, IAD terlibat cekcok mulut dengan anak ASS. Selang beberapa waktu kemudian, ASS meminta pertemanan di media sosial Facebook.
IAD yang tidak merasa curiga menerima permintaan perteman itu hingga keduanya mulai berkomunikasi.
Setahun berselang, tepatnya saat IAD telah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), ASS kembali menghubunginya melalui media sosial tersebut.
Komunikasi keduanya berlanjut dengan aplikasi WhatsApp. Namun sejauh itu, obrolan kedunya masih seputar dunia sekolah.
Mimpi buruk IAD akhirnya terjadi usai ASS memberinya iming-iming bantuan sekolah.
Keduanya kemudian pertama kali bertemu di rumah seorang pendeta. Saat itu, IAD disuruh datang untuk membersihkan rumah pendeta tersebut.
ASS mengajak IAD ke rumahnya saat sang istri tidak ada di tempat.
“Pada saat itu, Pak Sintua mencium dan meraba-raba tubuh saya. Dia bilang takut dosa (berhubungan intim) di rumah pendeta. Jadi malamnya saya dibawa ke rumahnya. Di sana saya disetubuhi,” tutur IAD.
Menurut pengakuan IAD, dirinya bukan hanya sekali disetubuhi oleh ASS. Setelah malam peristiwa kelam yang merenggut kesuciannya itu terjadi.
ASS kembali mengajak IAD ke hotel melati di kawasan Stabat, Langkat, untuk mengulangi perbuatan itu lagi.
“Setelah saya disetubuhi di rumahnya, kami beberapa kali berhubungan intim di penginapan. Kebetulan saya sekolah itu sewa kost di Stabat,” kata IAD.
IAD mengaku menyesali perbuatannya dengan ASS. Dia merasa telah tertipu dengan iming-iming yang diberikan oknum pemuka agama itu.
“Saya selalu dirayu, dibilang cantik. Pak Sintua juga menjanjikan akan menanggung biaya kuliah saya, kemudian mencarikan pekerjaan,” kata IAD.
Kini, IAD telah mengandung lima bulan janin hasil hubungan dengan ASS. Sedangkan keberadaan ASS kini masih diburu petugas.
“Dia sekarang kabur, tapi belum kami tetapkan sebagai DPO. Hanya saja kami sedang bekerja mengejarnya. Kami sedang memburunya,” ujar Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Langkat Iptu Nelson Manurung.
Terpisah, Petugas Umum PTPN-IV Langkat Bayu Ginting mengatakan, ASS tidak memperkosa IAD.
Baca juga : Satresnarkoba Polres Langkat Ringkus Kurir 7,3 Kg Ganja
Keduanya melakukan hubungan intim tanpa paksaan. Namun yang jadi persoalan, IAD saat ini masih berusia di bawah umur.
“Perempuannya masih SMA usianya sekitar 16 tahun. Jadi keluarganya tidak terima.
Sebelum dilaporkan ke polisi, mereka sempat bicara secara kekeluargaan, tapi kurang dapat respon dari keluarga ASS,” kata Bayu kepada wartawan.
Bayu menambahkan, ASS sudah mengajukan pensiun dini sebelum ditetapkan sebagai tersangka.
“Kini statusnya sudah pensiun tetapi hak-haknya belum kami berikan menunggu persoalan hukumnya tuntas,” ujarnya.
